JA.com, Padang (Sumatera Barat)-- Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo bersama Dandim 0301 serta jajaranya menggelar coffee morning dengan para pemimpin media dan wartawan media cetak, elektronik dan online Sumbar, Jumat (22/11) di salah satu Hotel berbintang di Padang.
Dalam sambutan Danrem Kunto menyampaikan, silaturahmi ini dilakukan dalam rangka saling tukar pikiran serta menjaga hubungan baik yang telah terbina selama ini antara jajaran Korem 032/Wirabraja dengan insan pers.
Menurutnya, selama bertugas di Sumbar hampir 11 bulan, ia telah berkeliling sampai ke seluruh kabupaten/kota di Sumbar bahkan sampai ke perbatasan provinsi. Hal itu dilakukan demi melihat dari dekat persoalan-persoalan pembangunan yang ada dan bersentuhan langsung dengan masyarakat, terkhusus dalam upaya pengamanan di wilayah teritorial yang dipimpinnya. “Masih banyak potensi di Sumbar yang bisa dimaksimalkan bagi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Menjadi bagian dari sukses pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019 di Sumbar, dengan adanya agenda politik lokal, yakni Pilkada Serentak 2020 yang akan datang, untuk gubernur dan 13 bupati / wali kota di Sumbar, Jenderal bintang satu itu melihat bahwa masyarakat Sumbar sudah cerdas dalam berdemokrasi.
“Ancaman yang paling besar di Sumbar itu bencana alam. Kemudian yang menyangkut ancaman sosial sudah ada agama dan adat istiadat yang memfilternya. Kalau ancaman yang bersifat sporadis, untuk di Sumbar, harus disamakan dulu persepsi kita semua,” ucap Kunto.
Mengantisipasi ancaman tersebut, Danrem Brigjen Kunto bersama jajarannya tengah menggalakkan penanaman pohon vesiter.. Tanaman ini dinilai cukup efektif menahan longsor dan abrasi, karena memiliki akar yang panjang sehingga mampu merekat tanah yang rawan longsor.
“Kita telah lakukan penanaman di sejumlah lokasi, khususnya di jalur rawan longsor seperti di kawasan Sitinjau Laut,” ujar Danrem.
Terkait dengan politik praktis, Kunto menjelaskan, manusia itu berpolitik, tapi dalam rangka penataan dan keadilan. Jangan sampai politik itu menjadi pemecah. “Radikal pembangunan benar, tapi radikal yang meneror dan mengarah memecah belah itu yang salah,” sebutnya.
Tapi ia yakin, masyarakat Sumbar yang egaliter sudah dewasa di dalam berdemokrasi. Kunto berpesan, jangan sampai masyarakat dihantui-hantui dengan hal-hal yang tidak penting. Persoalan demokrasi di negara ini sudah ada aturan mainnya, ada partai politik, ada penyelenggara, dan ada yang mengawasi.
Kunto berharap peran media untuk menyampaikan segala sesuatunya kepada masyarakat secara berimbang. “Kalau semuanya kritik, maka masyarakat pun lambat laun akan terpengaruh. Padahal ada sisi lain yang bernilai positif dan produktif,” ujarnya.
Pada acara silaturahmi tersebut hadir Ketua PWI Sumbar Heranof Firdaus, Kepala LPP RRI Padang M. Lahar Rudiyarso, serta puluhan wartawan dari media cetak, elektronik dan online di Sumbar.