JA.com, Tanah Datar (Sumatra Barat)--Liberte Institute menggelar survey untuk mengukur kepuasan masyarakat terhadap duet kepemimpinan Eka-Richi.
Direktur Liberte Institute Indrayadi mengatakan, dari 800 responden yang dimintai pendapat, sebanyak 78,2 persen suka dengan kepemimpinan duet itu. Survey dilaksanakan dengan jumlah responden 800 orang, dengan margin off error 3,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survey itu, dilaksanakan kepada 51,9 persen responden perempuan dan 48,1 persen laki-laki. Responden rata-rata berusia 36-45 tahun 24,4 persen, 46-55 tahun 19,9 persen, 56-65 tahun 17,1 persen, dan 26-35 tahun 16,3 persen.
“Mereka suka karena menilai Eka Putra adalah sosok yang baik, merakyat, memiliki kinerja bagus, dan berbagai alasan lainnya,” kata Indrayadi ketika merilis hasil survey di Basecamp, Senin (7/3-2022), kemarin.
Menurutnya, tingkat kepuasan terhadap kinerja duet ini, 68 persen responden mengaku sangat puas dan puas. Sedangkan 20,05 persen mengaku tidak puas dan 11,6 persen tidak tahu dan tidak menjawab.
Dikatakan Indrayadi, ada satu hal yang menarik dari survey yang dilaksanakan timnya di seluruh wilayah di Tanah Datar. Adalah, tingginya dukungan masyarakat agar Eka Putra kembali maju berpasangan dengan Richi Aprian pada Pilkada yang akan datang.
"Sedikitnya 77,9 persen responden setuju dan sangat setuju Eka Putra kembali berpasangan dengan Richi Aprian pada Pilkada yang akan datang. Responden menilai, tidak ada isu jelek tentang pasangan Eka Putra-Richi Aprian. Kemudian, visi misi berjalan dengan baik, dan mereka dinilai dapat bekerjasama dengan baik,” jelasnya.
Di sisi lain, sebanyak 84,6 mengaku pelayanan dokumen kependudukan di Tanah Datar sudah sangat baik dan baik, sedangkan 9,5 persen mengatakan kurang baik, sebanyak 0,5 persen sangat tidak baik dan 5,4 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
Dibidang kesehatan masih menurut Indrayadi, sebanyak 82,6 responden mengaku pelayanan kesehatan di Tanah Datar sudah baik dan sangat baik. Lalu, 15,2 persen memilih pelayanan kesehatan Tanah Datar kurang baik, dan 2,2 persen tidak menjawab.
Pada survey yang dilaksanakan dari tanggal 22-27 Februari 2022 lalu dengan metode multistage random sampling ini, menurut Indrayadi sebanyak 37,1 persen mengatakan masalah yang mendesak harus diselesaikan pasangan Eka Putra-Richi Aprian adalah persoalan pertanian. Yaitu pengadaan alat pertanian, pupuk, bibit, dan obat-obatan tanaman. Sebanyak 14,3 persen responden menilai masalah lapangan pekerjaan yang harus diselesaikan. Kemudian, 11,5 persen menyorot masalah pengentasan kemiskinan.
"Hal lain yang diminta masyarakat adalah beasiswa, infrastruktur, UMKM, pengentasan narkoba, dan lain sebagainya. Namun persentasenya sangat kecil. Pendidikan responden 33,4 persen adalah SMA sederajat, 28,9 persen 28,9 persen, SD sederajat 26,8 persen, dan 7,6 persen sarjana,” papar Indrayadi.
Terakhir, sebanyak 30,7 persen responden adalah ibu rumah tangga, 27,0 persen petani, 16,8 persen wiraswasta, 5,1 persen buruh dan 5,1 persen pengangguran. (MG)