JA.com, Tanah Datar (Sumatra Barat)--Bupati Tanah Datar Eka Putra, kemarin menghadiri sekaligus membuka secara langsung Musyawarah Besar (Mubes) X perantau se Indonesia nagari Simawang kecamatan Rambatan di SDN 02 Balai Gadang nagari Simawang.
"Kami berharap, hasil mubes dan program kerja pembangunan nagari dan permasalahan yang dibahas nanti dapat disampaikan kepada pemerintah daerah, sehingga nanti bisa disinkronkan dengan perencanaan pembangunan daerah," kata Eka.
Ia, juga menginginkan antara perantau dan masyarakat nagari semakin kompak, solid dan saling bahu membahu dalam membangun nagari juga kabupaten Tanah Datar secara menyeluruh.
Bupati Eka Putra juga berharap 10 program unggulan pemerintah kabupaten Tanah Datar seperti bajak gratis, program satu rumah satu hafizh dan yang lainnya bisa mendapatkan dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat, sehingga manfaatnya juga bisa dinikmati tanpa terkecuali masyarakat nagari Simawang.
"Khusus program satu rumah satu hafizh, mimpi Saya pada saat negara Indonesia menyambut 100 tahun kemerdekaannya pada tahun 2045 nanti, masyarakat di Tanah Datar sebagian besar adalah seorang hafizh," pungkas Eka Putra.
Sementara ketua DPP Simawang Saiyo Prof. DR Nurhayati Hakim mengatakan, perantau Simawang Saiyo pertama kali melaksanakan mubes pada tahun 1982 dan selanjutnya selalu konsisten setiap 4 tahun sekali dan sekarang adalah Mubes yang ke X.
"Hasil nyata dari mubes Simawang Saiyo adalah hadirnya lembaga pendidikan mulai dari tingkat SMP sampai SMA baik negeri dan swasta, serta pesantren yang ada saat ini," ujar Nurhayati Hakim.
Dikatakan Nurhayati Hakim, pada mubes kali ini ada beberapa permasalahan yang akan dibahas, diantaranya ada rencana membangun pesantren yang lebih megah dan unggul. Selain itu juga ada permasalahan tapal batas dengan kabupaten Solok, pasar Ombilin yang saat ini selalu menyumbangkan kemacetan, serta ruas jalan menuju jorong Badui.
"Kami berharap semua program yang sudah kami konsep dapat diselesaikan pada mubes kali ini, dan hasilnya segera akan kami laporkan kepada bapak Bupati," terangnya.
Senada, wali nagari Simawang Firman Malin Panduko berharap semua permasalahan yang ada di nagari Simawang dapat diselesaikan dengan cepat, termasuk masalah jalan dan juga tapal batas.
Selain itu, Firman juga mengharapkan beberapa ruas jalan yang ada di nagari Simawang diturunkan statusnya menjadi jalan nagari. Hal ini dimaksudkan agar dibangun dengan menggunakan dana nagari, karena selama ini statusnya merupakan jalan kabupaten. (MG))