"Sengaja Saya kumpulkan para manejer bajak gratis hari ini, tujuannya agar kita tahu apa kendala-kendala yang terjadi dilapangan. Sehingga kita bisa segera mengantisipasinya dan target kita tahun ini tercapai," kata Eka Putra.
Dikatakannya, saat ini rata-rata kendala yang terjadi dilapangan berdasarkan laporan para manejer bajak gratis diseluruh kecamatan diantaranya lahan yang diusulkan oleh masyarakat merupakan sawah tadah hujan sehingga pengerjaannya harus dilakukan setelah musim hujan datang, sebab kalau musim kemarau sawah yang diusulkan tersebut kering.
"Saat ini memang yang ditemui dilapangan itu, beberapa usulan yang diterima manejer merupakan sawah tadah hujan, sehingga kita harus menunggu musim hujan datang baru bisa dikerjakan. Selain itu ada juga yang yang bidang sawahnya sedikit dan terpisah dari yang lain, tentu ini juga membutuhkan waktu dalam pengerjaannya, namun ini tidak menjadi persoalan," ujar Eka Putra.
Ia meminta kepada pihak Dinas Pertanian untuk membayarkan gaji operator bajak gratis tepat waktu. "Ini hak mereka, jadi jangan sampai terlambat kita membayarkannya," kata Bupati.
Sementara itu, Kabid Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Wel Embra, menyampaikan bahwa saat ini capaian target bajak gratis sampai saat ini sudah mendekati 50%.
"Saat ini capaian kita sudah hampir 50% dari target semula 4200 hektare, capaian tertinggi di kecamatan Tanjung Baru sebesar 72%, dan capaian terendah kecamatan X Koto sebesar 35%. Sementara, pengerjaan paling luas di kecamatan Sungayang dengan luas lahan 207 hektare lebih dari target 300% atau sekitar 69% dari target keseluruhan," simpulnya. (MG)