JA.com, (Solsel) - Warga pinti kayu gadang dan pinti kayu ketek, atau Warga Nagari Pakan Raba’a Timur, Kecamatan Koto Parik Gadang di Ateh, Kabupaten Solok Selatan Sumatera barat mengeluhkan soal sulitnya berkomunikasi menggunakan Hanphone. Pasalnya, setiap warga yang akan menelepon harus mencari tempat-tempat tertentu yang agak ketinggian.
Kesulitan soal berkomunikasi ini karena tidak ada satupun tower pemancar jaringan sinyal hanphone yang berdiri di nagari tersebut.
Nagari Pakan Raba’a Timur yang memiliki luas wilayah 21500 meter persegi dihuni oleh 6300 jiwa, merupakan salah-satu nagari yang rawan terjadinya bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor.
"bila terjadi bencana alam, kami kesulitan sekali mengabarkanya dengan cepat kepada Kecamatan maupun kepada BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Solok Selatan. Bila terjadi kondisi seperti ini kami terpaksa harus mencari tempat yang tinggi untuk bisa berkomunikasi, untuk bisa berkoordinasi dengan Kecamatan maupun Kabupaten,”kata Walinagari Pakan Raba’a Timur Yaldison,Rabu,(15/3).
Keluhan lain tentang kesulitan dalam berkomunikasi juga banyak diterima Yaldison dari warganya. Seperti baru-baru ini adanya keluarga warga yang meninggal dunia. Mereka kesulitan memberikan kabar duka tersebut dengan segera kepada keluarganya yang dirantau. Terhadap masalah komunikasi ini Yaldison mengaku sudah pernah melayangkan surat permohonan kepada salah satu perusahaan telekomunikasi namun sampai sekarang belum ada respon.
Disinggung mengenai soal ketersediaan tanah tempat mendirikan tower, Dia mengatakan Pemerintahan nagari siap menyediakan tanah. Menurutnya yang terpenting bagi warganya, warganya bisa berkomunikasi dengan lancar, bisa berselancar di dunia maya. Sehingga pemerintahan nagari maupun warga tidak ketinggalan informasi dari luar. (Map)