"Besok bonus atlet maupun pelatih ini sudah dikirim kerekening Cabang Olahraga (Cabor) yang bersangkutan", kata Asisten III Bidang Administrasi Umum Setdakab Solok Selatan Yul Amri, di Padang Aro.
Sedangkan atlet peraih medali emas sudah diberikan pada Desember 2016 lalu. keterlambatan pembayaran bonus atlet peraih perak dan perunggu karena keterbatasan anggaran pada 2016 yang lalu. Dengan demikian baru bisa diaerahkan sekarang.
Yul amri mengatakan, dukungan pemerintah daerah terhadap olahraga setiap tahunnya terus meningkat demi mendapatkan prestasi yang lebih baik. Kedepan kata dia, harus disusun program-program berkelanjutan untuk mendapatkan prestasi lebih yang baik lagi.
Selain itu kata dia, pada Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua pada 2020 harus ada atlet Solok Selatan yang mewakili Sumbar.
"Atlet kita juga harus bisa berprestasi di tingkat Nasional," katanya.
Yul Amri juga mengapresiasi kenaikan peringkat Solok Selatan pada ajang Porprov XIV Sumbar dari 18 menjadi 11.
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Solok Selatan Mario Syahjohan mengatakan, peningkatan prestasi Kabupaten itu pada Porprov Sumbar cukup signifikan, karena pada porprov 2014 di Dharmasraya hanya berhasil meraih delapan emas, sedangkan di Padang memperoleh 30 emas.
Dari segi peringkat katanya, juga demikian dimana pada 2014 hanya menempati nomor 18 di atas Kepulauan Mentawai tetapi pada 2016 berhasil tembus peringkat 11 dari 19 Kota/Kabupaten dengan raihan emas 30, perak 31, perunggu 56 medali.
"Pada 2016 kita berhasil mendapatkan 118 medali dan jumlah ini naik cukup signifikan dibandingkan Porprov di Dharmasraya pada 2014 yang hanya sanggup memperoleh 38 medali," kata dia.
Dia mengingatkan, Cabor jangan sampai memotong reward atlet dan apabila terjadi etlet bisa lansung menghubungi dirinya. Solok Selatan sendiri memberikan bonus bagi atlet peraih emas Rp30 juta, Perak Rp10 juta dan Perunggu Rp5 juta. (Map)