JA.com, PADANG (Sumbar)--Walikota Padang, H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo mengatakan kegiatan pertemuan dai dan ulama se-Asia Tenggara, Afrika dan Eropa pada 11 hingga 20 Juli 2017 bertujuan untuk mempersatukan umat Islam di seluruh dunia.
"Nantinya akan ada perwakilan ulama dari banyak negara hingga mencapai 400 orang," ujarnya di Padang, Rabu (5/7/2017).
Ia menambahkan perwakilan ulama tersebut berasal dari berbagai kalangan bahkan ada yang pernah menjabat pimpinan negara.
Dalam kegiatan itu, sebutnya akan dibahas berbagai isu dan persoalan tentang umat Islam seperti mencarikan solusi untuk konflik di timur tengah, termasuk ujaran kebencian yang merusak hubungan di Indonesia.
"Setiap perwakilan nantinya akan mengemukakan masalah di masing-masing wilayah dan kemudian dibagikan serta dicarikan solusinya," lanjut dia.
Sejatinya, terangnya Padang hanya sebagai pelaksana yang telah ditentukan oleh panitia dari Jakarta, akan tetapi kedatangan ulama ini akan dimanfaatkan dalam memberikan pemikiran terkait pembangunan umat di daerah.
Dia mengemukakan pada pertemuan tersebut juga akan dibahas tantangan yang dihadapi umat saat ini seperti pergaulan bebas, narkoba, transgender, hingga kriminalitas.
"Hasil ini nantinya direkomendasikan kepada pemerintah negara masing-masing sebagai pertimbangan kebijakan pembangunan manusia ke depan," katanya.
Dia berharap dampak dari pertemuan ini bukan hanya untuk segelintir orang saja namun oleh keseluruhan masyarakat.
Sementara itu kegiatan pertemuan dai antar negara ini menurut rencana akan dibuka oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla pada 16 Juli 2017 mendatang.
Selain pertemuan dan pembahasan di antara dai, kegiatan ini juga diikuti dengan lomba hafal Al Quran yang pesertanya berasal dari seluruh Indonesia berjumlah 200 orang.
Sementara itu salah satu ustad di Padang Darmawi berharap pertemuan ulama bisa merumuskan solusi permasalahan yang terjadi secara nasional.
Menurutnya persoalan konflik antar umat yang saat ini begitu mengemukan perlu dibahas dalam pertemuan tersebut.
Dalam hal ini pendekatan Al Quran dan hadis perlu dimunculkan untuk memberikan pencerahan bagi masyarakat