Gustin Pramona: Dinas Terkait Perlu Pengawasan Makanan dan Minuman Takjil
JA.com, Padang (Sumatera Barat)--Selama bulan ramadhan ini momen Peluang bisnis Takjil dan minuman segar ini sangat dimanfaatkan oleh para pedagang musiman yang bermunculan hampir disetiap sudut kota Padang, baik itu di pasar pasar termasuk disepanjang trotoar jalan.
Dengan adanya para penjual Takjil ini otomatis membantu memudahkan bagi mereka yang berpuasa bisa memilih berbagai jenis makanan dan minuman untuk berbuka puasa.
Ketua Komisi II DPRD Padang, Gustin Pramona meminta Pemko Padang bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Dinas Kesehatan serta pihak terkait lainnya agar meningkatkan pengawasan, harus lebih teliti lagi memantau makanan-makanan siap saji yang di jualan di bulan ramadhan ini dengan melakukan sidak kebeberapa pasar, super market, minimarket-minimarket, toko, serta di titik - titik pasar takjil.
Hal tersebut guna antisipasi serta memastikan terhadap peredaran Takjil, baik itu makanan maupun minuman yang bisa saja mengandung zat berbahaya seperti berpengawet boraks, formalin. Jika nanti ditemukan, kepada penjual Takjil yang melanggar diberikan teguran tegas agar tidak menjualnya kembali pada masyarakat.
Begitu juga untuk antisipasi terhadap produk produk yang sudah kadaluwarsa. Jika ditemukan di super market, minimarket-minimarket, toko segera dilakukan penyitaan agar tidak di perdagangkan lagi.
"Kita hanya ingin memastikan produk yang dijual tidak mengandung zat yang berbahaya, sebab jika dikonsumsi akan berdampak pada kesehatan masyarakat," tegasnya, Minggu (20/5/2018).
Disisi lain, melalui camat - camat setempat juga diharapkan dapat berperan aktif terkait jajanan makanan dan minuman untuk berbuka puasa tersebut.
Kita minta kepada camat untuk lebih memperhatikan makanan-makanan yang dijual oleh para pedagang Takjil dikawasan nya. Lakukan sosialisasi, agar makanan dan minuman yang dijual tidak mengandung zat yang berbahaya yang dapat merusak kesehatan.
" Jangan sampai makanan dan minuman yang mengandung zat berbahaya, mengandung formalin tetap dijual dan di konsumsi oleh masyarakat." pungkasnya.