Ketua DPRD Padang Harapkan Ilmu yang Diperoleh dari Pesantren Ramadhan Diamalkan
JA.com, Padang (Sumatera Barat)--Ketua DPRD Padang lakukan penutupan secara resmi kegiatan pesantren ramadhan di dua Masjid di Kecamatan yang sama yakni Masjid Nurul Huda Kelurahan Lubeg selanjutnya langsung menuju Masjid Darul Hikmah Cendana Mata Air Kelurahan Koto Baru, Kecamatan Lubuk Begalung , Sabtu (2/6/2018) malam.
Pesantren Ramadhan diharapkan mampu menciptakan generasi yang Qur’ani. Apalagi kegiatan itu telah dilakukan secara rutin dari tahun 2004 lalu. "Mudah-mudahan dengan telah berlangsungnya program tersebut selama 14 tahun, sudah dapat memberikan hasil pada generasi penerus bangsa di Kota Padang," ujar Elly Thrisyanti.
Pada penutupan pesantren ramadhan 1439 H /2018 M ini, Elly mengucapkan terimakasih pada panitia, instruktur, pengawas, narasumber, pengurus masjid dan semua pihak yang mensukseskan program Pesantren Ramadhan.“Semoga hal yang telah dilakukan ini menjadi amal ibadah, di sisi Allah SWT,” sebutnya.
Dia juga berharap ilmu yang diperoleh dari pesantren ramadhan ini betul betul diamalkan. Selain itu katanya, bahwa suksesnya pesantren Ramadhan sudah pasti tidak terlepas dari dukungan semua pihak. Pada penutupan pesantren ramadhan tersebut, Ketua DPRD Padang Elly Thrisyanti juga membacakan kata sambutan amanat dari Pjs Walikota Padang, Alwis.
Usai menutup di Masjid Nurul Huda, Lubuk Bagaluang Nan XX, Elly Thrisyanti langsung menuju Masjid Darul Hikmah, untuk melakukan hal yang sama didampingi Sekretaris Camat Lubuk Bagaluang, Roza Maulina serta Ketua DPRD Padang, Ani Arthaca.
Terlihat pada kegiatan penutupan pesantren ramadahan ini terasa lebih semarak. Hal tersebut terasa semarak lantaran pesantren ramadhan yang di ikuti oleh ratusan santriwan /ti tingkat SD/MI dan SMP/MTs sederajat ini juga turut sekaligus didampingi oleh orang tua masing-masing.
Dalam kesempatan itu Ketua panitia pelaksana Pesantren Ramadhan Masjid Darul Hikmah, Alifia Hendri dalam laporannya mengatakan pelaksanaan pesantren Ramadhan diikuti, 81 orang tingkat SD dan 57 orang SMP, dengan total 137 orang. Dia berharap kegiatan ini kedepannya lebih lancar lagi.
Kendala masalah pendanaan, karena tahun pencairannya berkemungkinan habis lebaran. “Kasihan para instruktur, sertifikat sudah dibagikan, namun uang lelah masih menggantung,” ujarnya.