JA.com, Padang, (Sumatera Barat)--Perguruan tinggi sangat berperan utuk mencerdaskan masyarakat untuk menuju bangsa yang lebih baik, apalagi perguruan tinggi tersebut melahirkan mahasiswa yang agamais.
Seperti Perguruan Tinggi Ilmu Tarbiyah Syekh Burhanuddin (STIT SB) Pariaman yang menuju Institut ini sudah berperan besar dalam memajukan masyarakat, terutama di Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman. Di berbagai surau, masjid dan mushalla di daerah ini sudah banyak ditemui mahasiswa dan alumni STIT yang turut mensyiarkan agama Islam.
Demikian diungkapkan Pgs. Ketua STIT SB M. Yusuf pada rapat senat terbuka wisuda sarjana strata satu STIT SB, Kamis (20/9/2018) di hotel Basko di Padang. Wisuda yang dihadiri Sekda Padang Pariaman Jonpriadi, Ketua Yayasan Islamic Centre Martias Mahyudin, Kepala Kamenag Padang Pariaman Helmi, Ketua Pertama STIT SB M.Letter Tuanku Bagindo, dan undangan lainnya.
Menurut M.Yusuf, saat melaksanakan shalat atau wirid di masjid atau surau di Padang Pariaman, banyak ditemui guru mengajinya mahasiswa STIT. Artinya yang mengajar anak-anak bisa baca Alqur’an adalah mahasiswa STIT. Selain itu, banyak garin di masjid juga menempuh pendidikan di STIT SB. “Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa STIT mampu berperan aktif dalam kehidupan masyarakat. Mampu membimbing masyarakat dengan nilai-nilai dan pengajaran agama Islam,” kata M. Yusuf.
Di bidang lain, mahasiswa STIT SB juga meraih prestasi yang membanggakan. Mahasiswa STIT meraih juara pertama lomba dai muda nasional di Universitas Indonesia. Lomba Genre di Padang Pariaman beberapa waktu lalu juga dijuarai oleh mahasiswa STIT SB, kata M.Yusuf.
Dikatakan M.Yusuf, semua prestasi tersebut diraih dengan kondisi bangunan sarana dan prasarana STIT yang sangat terbatas. Apalagi jika sarana dan prasarana bisa lebih lengkap, maka dapat dipastikan prestasi dan kemampuan mahasiswa juga bakal meningkatkan. Untuk melengkapai sarana dan prasarana tersebut, perlu dukungan dan bantuan pihak Yayasan dan Pemda Padang Pariaman, tutur M.Yusuf.
Apalagi nama yang dipakai sekolah tinggi adalah ulama besar yang sudah berjasa mensyiarkan agama Islam di daerah ini. Dari sejarah ulama tersebut, ternyata untuk menjadi besar memang harus ada ujian. Yang terkadang sangat memberatkan. Tapi yakinkan diri, untuk bisa melakukannya. STIT akan lebih baik di masa depan.
Ketua Yayasan Islamic Centre Martias Mahyuddin menyebutkan, pengelola STIT SB tidak boleh melupakan sejarah dari STIB Pariaman. Ingatlah sejarah. Sekolah ini sudah dirintis sejak tahun 1973 oleh berbagai tokoh Padang Pariaman kala itu. Namun mulai beroperasi baru tahun 1978. Sedangkan Ketua pertama dijabat Drs. M. Letter Tuanku yang hadir dalam acara wisuda kali ini. Kemudian disusul Ketua STIT dijabat Chairuddin, digantikan Prof. Nazar Bakry, Dr. Irdas Raja, Dr. Umi Rasyidah dan saat ini Pgs. M.Yusuf.
“Mengingat jasa para pendahulu itu penting. Jangan kita lupakan mereka. Karena merekalah kita hari ini bisa melaksanakan wisuda. Mereka sudah terlebih dahulu merintis dan melanjutkan STIT SB hingga hari ini terus berjalan,” kata Martias Mahyuddin, yang juga mantan Wakil Bupati Padang Pariaman ini.
Dikatakan Martias Mahyuddin, STIT saat ini terus mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan. Walaupun Ketuanya masih Pgs., namun tahun ini berhasil meningkatkan jumlah penerimaan mahasiswa baru. Tahun ini sudah dimulai proses belajar mahasiswa baru yang berjumlah 168 orang. Sedangkan hari ini sebanyak 106 mahasiswa STIT diwisuda menjadi sarjana yang siap mengabdikan ilmunya di tengah masyarakat. Artinya lebih banyak yang masuk, ketimbang yang keluar dari STIT.
Foto bersama, Kakamenag Padang Pariaman Helmi, Sekda Padang Pariaman Jonpriadi, Buya M. Letter dan Ketua Yayasan Martias Mahyuddin.
Dikatakan Martias, cukup panjangnya perjalanan STIT yang sudah dilalui, sekarang kita berupaya menyiapkan STIT menjadi institut. Ternyata Ketua STIT sebelumnya sudah mulai menyiapkan peningkatan status STIT dari sekolah tinggi menuju institut. Namun syarat untuk institut minimal 6 prodi.
“Sebagai perguruan tinggi agama Islam, STIT mengembangkan penggunaan tiga bahasa. Yakni bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Arab. Kedua bahasa asing tersebut, Inggris dan Arab, wajib dikembangkan di STIT SB. Bahasa Arab sebagai bahasa dalam pendalaman agama Islam, sedangkan bahasa Inggris bahasa internasional,” kata Martias menambahkan.
Sementara itu, Sekda Padang Pariaman Jonpriadi memberikan apresiasi kepada lulusan terbaik cumlaude untuk bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang magister (S2). Melalui Baznas Padang Pariaman, mudah-mudahan bisa mendapatkan beasiswa sehingga pendidikannya bisa dilanjutkan ke S2.
Jonpriadi juga mengungkapkan perkembangan STIT SB yang makin maju dari waktu ke waktu. Kepada wisudawan, diingatkan jangan sampai berhenti belajar. Manfaatkan kemajuan teknologi dalam kehidupan untuk kebaikan.
“Saat ini Padang Pariaman masih kekurangan guru agamaa sebanyak 425 orang. Dengan adanya penerimaan CPNS dalam dalam waktu dekat ini, mudah-mudahan lulusan STIT hari ini bisa lolos mengikuti CPNS tersebut,” kata Jonpriadi.
Dikatakan, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman terus akan mendorong STIT agar lebih baik ke depan. Pemkab Padang Pariaman tidak tinggal diam, akan memberikan bantuan sesuai dengan perundang-undangan. Diharapkan STIT yang kini berstatus sekolah tinggi, bisa pula menjadi institut bahkan universitas nantinya, kata Jonpriadi.
Pada wisuda STIT tahun 2017/2018 ini terpilih sebagai lulusan terbaik Faizatur Rahmi anak dari Zubirman dengan IPK 3,71, yudisium cumlaude. Ketua STIT dan Ketua Yayasan Islamic Centren memberikan penghargaan kepadanya, yang disaksikan oleh kedua orang Faizatur Rahmi.eli