Diketahui sebelumnya bahwa, ploting rumah yang akan dibedah sudah melalui musyawarah perangkat desa dan Babinsa setempat, jadi faktor skala prioritas yang diutamakan dalam penentuannya. Bagaimana kalau dari 686 KK, terdapat 20 rumah saja yang tidak layak huni, berapa besar anggaran pemerintah dan berapa waktu yang diperlukan untuk merampungkannya, sedangkan TMMD Reguler hanya 30 hari pelaksanaan dan sasaran utamanya pastinya adalah infrastruktur jamak.
Namun aspirasi dari Samijan akan diteruskan oleh, Serda Muchibin kepada pemerintah desa dan kecamatan setempat, Kecamatan Subah, sehingga kedepan dapat mendapatkan bantuan pemugaran rumah dari dana desa/kecamatan maupun swadaya masyarakat.
Dinyatakan Samijan bahwa, walaupun dirinya tidak dapat membantu TNI dan warga lainnya, karena keterbatasan fisik, dirinya tetap selalu berdoa agar pengaspalan jalan di desanya sepanjang 2,3 kilometer dan sedang berlangsung, diberikan kelancaran dan kemudahan serta tidak ada kecelakaan kerja.
“Matur suwun sanget Pak, kulo bingah kaleh ABRI. Mergine niku memang penting sanget damel warga mriki, Durensari. Sampun atusan tahun pedhot. Mangkeh putu lan buyut kulo ingkang badhe ngrasakaken. Mugi-mugi diparingi sehat nggeh Pak, lan kulo nggeh diparingi bedah griyo.” ungkap Samijan berharap. (Terima kasih banyak Pak, saya bangga sama TNI. Jalan itu memang penting sekali buat warga disini, Durensari. Sudah ratusan tahun putus. Nantinya cucu dan cicit saya yang akan merasakan pembangunan jalan. Semoga diberikan sehat ya Pak, dan saya juga diberikan bedah rumah – red). (As)