JA.com.
Limapuluh Kota (Sumatera Barat)--Akhlaqul
Imam (16) warga Jorong Pakan Rabaa Kenagarian Batu Payuang Kecamatan Lareh Sago
Halaban mewakili Indonesia dalam lomba Global IT Challenge (GITC) For Youth
With Disabilities 2018 yang akan diadakan di New Delhi India pada tanggal 7 sampai
12 November 2018.
Lebih membanggakannya, penyandang disabilitas yang akrab disapa Imam itu merupakan satu-satunya asal Provinsi Sumatera Barat dari delapan orang peserta keseluruhan dari Indonesia.
Lebih membanggakannya, penyandang disabilitas yang akrab disapa Imam itu merupakan satu-satunya asal Provinsi Sumatera Barat dari delapan orang peserta keseluruhan dari Indonesia.
Bupati Limapuluh Kota H. Irfendi Arbi berharap, Imam
kembali mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional. Ia juga mengajak
semua pihak mendukung kesuksesan dan kelancaran Imam berangkat ke New Delhi.
“Kita patut berbangga dan berdoa semoga Imam kembali
menjadi yang terbaik dan mengharumkan nama Indonesia khususnya Limapuluh Kota
di dunia internasional,” ungkap Irfendi Arbi ketika menerima kedatangan Imam di
komplek kantor bupati di Sarilamak, baru-baru ini.
Agar harapan terbaik itu bisa diraih, Irfendi Arbi meminta
Imam terus mempersiapkan diri dengan terus berlatih untuk memperkaya
keterampilannya menghadapi kompetisi bergengsi tingkat Asia Fasifik tersebut. Termasuk
menjaga kesehatan serta menjaga kondisi fisik yang prima untuk lomba nantinya.
“Kita berharap Imam terus memperkaya keterampilannya
di bidang IT untuk menghadapi Global IT
Challenge For Youth With Disabilities 2018 ini,” tutur Irfendi sembari mengajak
para remaja di daerah ini terutama dari kalangan disabilitas agar mencontoh keberhasilan
siswa SLTA itu.
Sementara itu Imam kepada wartawan menyebut, tidak
saja tahun 2018 ini, sebelumnya pada tahun 2017 lalu ia juga sudah mengukuti
ajang yang sama yang berlangsung di Hanoi Vietnam. Pada kompetisi tahun lalu itu,
putera satu-satunya dari pasangan Yasril (50) dengan Erlis Idris (57) ini
sukses merebut juara pertama pada kategori etool exel, juara 3 kategori elife
map dan juara 3 edesigen.
Menurut pemuda yang mengalami disabilitas pengihatan
dekat (low vision) ini, pada perlombaan penggunaan teknologi informasi bagi
penyandang disabilitas itu ia akan didampingi Yayasan Pembinaan Anak Cacat
(YPAC) Nasional. Untuk kelancaran mengikuti perlombaan ini Ia berharap adanya bantuan
dari berbagai pihak.
“Kami berharap adanya sokongan moril maupun materil
dari berbagai pihak termasuk Pemkab Limapuluh Kota,” ujar Imam.
Bukan hanya berprestasi di bidang IT, Imam juga
telah mengoleksi ratusan prestasi tingkat Nasional dan Sumatera Barat dalam berbagai
bidang lainnya di luar bidang olah raga. Lebih hebatnya lagi, pelajar kelas dua
SLTA itu juga telah mempunyai pondok Tafis (penghapal Alquran) di Pakan Raba’a.
“Selain prestasi di
bidang IT, Imam juga memiliki seratusan prestasi lainnya dari berbagai bidang
seperti metematika, ilmu alam, sosial dan lainnya, kecuali bidang olah raga. Khusus
dibidang agama, Imam juga telah membuka pondok Tafis di yang kini mengajar
sebanyak 55 anak,” sela Yasril. (gun)