Peringatan HUT PGRI ke 73 di Payakumbuh Meriah
JA.com. Payakumbuh (Sumatera Barat)--Peringatan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Ke 73 tahun 2018 di Kota Payakumbuh berlangsung meriah. Acara yang dipusatkan di halaman balai kota setempat, Sabtu sampai Minggu (24-25/11) itu diisi dengan berbagai perlombaan.
Pada hari pertama digelar lomba nyanyi solo yang diikuti perwakilan guru dari Kelompok Kerja Guru dan MGMP yang ada di kota gelamai ini. Sedangkan pada hari kedua, Minggu (25/11) diselenggarakan kegiatan gerak Jalan sehat yang diikuti ribuan guru dari tingkat PAUD hingga SLTA, baik dari sekolah / madrasah negeri dan swasta. Gerak jalan tersebut dilepas langsung Walikota Payakumbuh, Kepala Dinas Pendidikan, AH Agustion beserta jajaran, Kepala Kankemenag Mustafa beserta jajaran pendidikan, Kapolres dan Pengurus PGRI selaku panitia kegiatan.
Gerak jalan ini menempuh sekitar 8 Km diawali dengan start di halaman balai kota bergerak menuju Simpang Telkom menuju Pasar Ibuh. Dari Pasar Ibuh peserta gerak jalan yang sudah memperoleh kupon hadiah bergerak kembali menuju Lapangan Poliko untuk mengikuti finish. Di lokasi finish peserta gerak jalan disuguhi air mineral dan jagung rebus sembari mengikuti serangkaian seremonial.
Dalam laporannya, Ketua PGRI Kota Payakumbuh Dalius menyebutkan, serangkaian peringatan HUT PGRI le 73 akan ditutup dengan anjangsana ke Panti Asuhan
"Peringatan HUT PGRI merupakan wadah silaturahim untuk menyatukan persepsi dan menumbuhkan komitmen diri bahwa tugas guru kedepan semakin berat. Profesi guru adalah pilihan kita, mari kita berdedikasi untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang cerdas berakhlak mulia. Berhubung masa kepengurusan pgri sudah berakhir, Insyaallah bulan Januari hingga Februari kepengurusan yang baru akan kita bentuk. Dan saya umumkan, bahwa kepengurusan mendatang saya undur diri, jangan libatkan kami. Mari kita pergilirkan," sebut Dalius.
Sementara itu, Walikota Payakumbuh diwakili Sekdako Amriul Dt. Karayiang menyebut, guru adalah lentera yang mencetak generasi dengan berbagai watak dan perilaku hingga tau dan mengerti ilmu.
"Dengan kemajuan zaman saat ini, tak bisa dihindari guru harus menunjukan identitas diri, kompetensi. Dan yang paling utama adalah guru harus mengedepankan dan mencontohkan kedisillinan," ujar Amriul.
Selain itu, lanjutnya, guru harus bisa tampil dan memerankan diri dimana saja. Dalam kata lain, mendidik itu tidak mesti di sekolah atau madrasah. Bisa dilakukan dimesjid dan mushalla serta di rumah. Atau di gereja bagi guru non muslim.
"Pada hari ini, para guru di Indonesia bersuka cita. Dari itu marilah kita ambil hikmah positifnya untuk peningkatan dimasa mendatang. Pahami logo PGRI dan logo KORPRI. Dengan itu Kita lahirkan generasi penerus yang cerdas dalam beragama dan cerdas dalam bermasyarakat. Cerdas dan berakhlak mulia. Selamat HUT PGRI Ke 73 tahun 2018 dan selamat Hari Guru tahun 2018," pungkas Amriul. (gun)