JA. com. Payakumbuh (Sumatera Barat)--Civitas Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Al quran (STAIDA) Payakumbuh menggelar seminar sehari metode hafidz al quran dengan sepuluh jari. Hal itu merupakan wujud dukungan perguruan tinggi ini dalam optimalisasi ketercapaian misi kepala daerah Kota Payakumbuh,
Seminar yang dikuti sekitar 300-an peserta tersebut dibuka langsung Walikota Payakumbuh melalui Staf Ahli Syahrir bersama Ketua STAIDA Payakumbuh Ahmad Deski, MA, bertempat di aula serbaguna Kankemenag Payakumbuh Sabtu (10/11).
Ketua STAIDA Payakumbuh Ahmad Deski dalam laporannya menyebut, STAIDA Payakumbuh sangat mendukung visi dan misi Pemko Payakumbuh, khususnya misi nomor lima, mewujudkan masyarakat Payakumbuh yang berakhlak mulia berdasarakan ABS ABK.
"Civitas STAIDA Payakumbuh selalu berupaya bagaimana STAIDA mampu menciptakan lulusan yang siap pakai di dunia kerja. Dan itu telah kami buktikan. Semua itu tidak terlepas dari dukungan Pemko Payakumbuh dan semua unsur terkait," katanya.
Dikatakan, di usia yang ke 8 tahun, STAIDA Payakumbuh nertekad menjadi Kampus yang berkualitas.
Sementara itu Staf Ahli Setdako Payakumbuh Syahrir mengawali sambutannya mengatakan STAIDA Payakumbuh, satu-satunya Sekolah Tinggi Ilmu Al quran di Luak Limopuluah yang lahir dari rahim Pemko Payakumbuh, dan ini satu kebanggaan kita. Sekarang STAIDA sudah tempati kampus baru dan Pemko Payakumbuh akan selalu mengoptimalkan tenaga untuk terus mengembangkan kampus kebanggaan ini melalui penganggaran dana.
Dikatakan, STAIDA telah menunjukkan lulusan yang sudah mulai abdikan diri di berbagai lembaga penyelenggara pendidikan, serta giat dalam pembinaan keagamaan di Payakumbuh termasuk MTQ lalu.
"Selamat milad, bersama kita majukan STAIDA Payakumbuh. Serta selamat mengikuti seminar pagi ini kepada semua peserta. Dengan mengucapkan basmallah, seminar kita buka secara resmi," ujar Syahrir.
Seminar itu menghadirkan narasumber David Sugiarto Jafris, Lc. MH dari Tanah Datar. Ikut hadir dalam kesempatan itu Kepala Kankemenag Kota Payakumbuh. (rel/gun)