JA. com. Payakumbuh (Sumatera Barat)--Jelang Deklarasi Payakumbuh Menolak Pekat (Penyakit Masyarakat), yang akan dilaksanakan Senin (5/11) esok, Walikota Payakumbuh, Riza Falepi menghimbau para pelaku LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender), narkoba, judi, miras dan lainnya segera insyaf dan bertaubat serta meninggalkan Pekat tersebut. Jika perilaku atau perbuatan menyimpang itu tetap dilakoni., ia khawatir munculnya gejolak sosial di tengah masyarakat.

"Perlu saya ingatkan,  masyarakat tidak suka dengan praktek Pekat ini.  Untuk itu kepada pihak-pihak yang masih melakukannya harap tidak lagi meneruskannya, sadarilah bahwa masyarakat tidak suka. Jangan coba-coba bermain-main, jika masyarakat sudah jengkel, nanti bisa terjadi benturan dan berbuntut main hakim sendiri yang tentu tidak kita inginkan," ujar Walikota Riza Falepi di Payakumbuh,  Minggu (4/11).

Dikatakannya, masyarakat Payakumbuh sejatinya bukanlah masyarakat yang tertutup dan menolak perkembangan zaman. Sebaliknya, mereka sangat egaliter, ramah, terbuka serta gampang menerima orang lain. Tetapi masyarakat ingin maksiat enyah dari kota gelamai ini.

"Masyarakat Payakumbuh ini sangat terbuka, makanya ada istilah Aia nyo Janiah, Ikannyo Jinak, Sayaknyo Landai. Itu bukti keterbukaan mereka. Meski begitu, tapi jangan coba ditawar-tawar dengan berbagai praktek Pekat. Bagaimanapun, prinsip ABS-SBK masih tertanam kuat di masyarakat kami," tegas Riza.

Kedepan kata Riza, ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengawasi dan menolak keberadaan Pekat di lingkungan masing-masing. Tanpa dukungan berbagai pihak, ia khawatir hasil dari Deklarasi menolak Pekat ini tidak akan berjalan optimal.

"Mari perkuat kepaswadaan diri dan lingkungan. Ramaikan masjid dan mushola kita. Ramaikan Subuh berjamaah, seramai Sholat Jumat. Dengan begitu, Insyaallah berkah Allah akan turun ke kota kita, dan bala bencana akan dijauhkan," tutur Riza.

Lebih jauh Riza menghimbau seluruh elemen masyarakat Payakumbuh menyukseskan kegiatan Deklasi Payakumbuh Menolak Pekat tersebut. Menurutnya, Deklarasi itu tidak ada kaitannya dengan kegiatan politik.

"Ini bukan kegiatan politik, melainkan murni keinginan warga yang tidak ingin daerahnya dikotori dengan kemaksiatan yang mana akan mengundang datangnya azab Allah," yakin Riza.

Deklarasi Payakumbuh Menolak Pekat direncanakan menghadirkan sekitar 20 ribu massa. Kegiatan akan dipusatkan di lapangan Kubu Gadang. Acara akan diisi dengan orasi, deklarasi dan penandatanganan Petisi Payakumbuh Menolak Pekat. Kemudian dilanjutkan dengan pawai bersama dari Lapangan Kubu Gadang menuju Balaikota, eks. Lapangan Poliko via Labuah Basilang. (gun)
 
Top