JA.com, Pesisir Selatan (Sumatera Barat)---Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan mendapat peringkat pertama pada Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2018.

Kabupaten Pesisir Selatan adalah daerah yang berjulukan Negeri Sejuta Pesona, meraih 3 kategori pertama sekaligus, yakni peringkat 1 kategori kabupaten, peringkat 1 kategori KPUD dan peringkat 1 kategori Bawaslu.

Ketua KI Sumbar, Syamsurizal, mengatakan, Kabupaten Pesisir Selatan mengalami lompatan yang sangat drastis sejak 3 tahun terakhir, maka pada 2018 langsung melompat drastis menjadi peringkat 1.

"Kami mengakui Pesisir Selatan saat ini telah berhasil dan menjadi daerah yang memiliki DIP terbanyak di Sumatera Barat," ujarnya saat penyerahan Anugerah KI Badan Publik Sumbar 2018 di Krayt Hotel Padang, Selasa, (11/12/2018).

Dalam hari yang sama Bupati Pessel, Hendrajoni, juga berhasil menyabet Sertifikat Standar ISO 9001:2015 dari British Standards Institution (BSI) Indonesia. Keberhasilan tersebut, sebagai wujud komitmen pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan publik.

"Sertifikat berstandar internasional ini diberikan, karena Pessel sudah lulus sertifikasi sistem manajemen mutu dalam hal pelayanan investasi dan penanaman modal," kata Bupati Hendrajoni,

Menurutnya, sertifikat tersebut membuktikan bahwa daerah yang ia pimpin lebih kurang selama 3 tahun terakhir ini, sudah masuk dalam track yang benar. Sebab, selama ini tidak ada perizinan dan investasi yang dipersulit.

"Jadi, hal ini membuktikan daerah sudah berjalan di track yang benar. Kalau bisa mudah kenapa harus memilih yang sulit," terangnya.

Bupati menjelaskan, ruang lingkup Sertifikat ISO 9001:2015 tersebut, yakni terkait penyediaan layanan perizinan pendirian perusahaan dan pelayanan administrasi yang meliputi bidang pelayanan perizinan, bidang penanaman modal, bidang promosi dan kerja sama serta departemen umum.

Dengan tegas Bupati Hendrajoni membantah, bahwa pengurusan izin di Pessel terutama di bidang investasi dipersulit, bahkan jika tidak ada uang pelicin izin tidak keluar. Namun, sejak ia menjadi kepala daerah persepsi tersebut di buang jauh jauh.

"Paradigma itu tidak benar, soalnya perizinan tidak pernah kami persulit asal investor tersebut serius mau membangun dan berinvestasi di Kabupaten Pesisir Selatan. Tidak ada lagi cerita berkas perizinan menumpuk di meja. Semuanya kita proses dengan cepat. Tak ada lagi pegawai yang macam-macam. Jika kedapatan akan saya copot dari jabatannya," ujar mantan perwira polisi menengah itu dengan tegas.

Bupati Hendrajoni, sangat mengapresiasi kinerja Dinas Penanaman Modal Pelayanan Satu Pintu beserta jajaran dan stakeholder terkait, sebab telah berkomitmen dan konsisten dalam meningkatkan pelayananan kepada publik.

"Sertifikat ISO 9001:2015 ini berlaku dalam jangka 3 tahun dan akan dilakukan audit berkala setiap tahunnya. Saya selalu mengingatkan kepada seluruh OPD dan jajaran agar tidak lagi melakukan pungli dalam tugasnya. Sudah tidak zaman lagi pejabat mengutip uang dari masyarakat atau pengusaha," tuturnya.

Sebagai daerah yang fokus mengembangkan sektor pariwisata, lanjut dia, Pemkab Pessel, memang sedang gencar menggaet para investor untuk berinvestasi di daerah tersebut.

"Bahkan sudah banyak negara lain yang ingin berinvestasi di Pessel. Intinya, pihak kami tetap fokus memajukan dan mensejahterakan warga terutama di sektor pariwisata. Kalau pariwisata bagus rakyat akan sejahtera, sehingga angka kemiskinan menurun dan pengangguran berkurang," ucapnya.

Untuk diketahui, ISO 9001:2015 diakui secara internasional sebagai standar sistem mutu untuk membantu meningkatkan mutu operasional dan pelayanan organisasi perusahaan. Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ini diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan American National Accreditation Board (ANAB). (rio).
 
Top