Leonardy : Kesejahteraan Ekonomi Solsel, Tingkatkan Status Jadi Jalan Nasional
JA.com, Solok Selatan (Sumatera Barat) - HUT ke-15 Solok Selatan penuh dengan kegembiraan. Hujan yang cukup deras sejak pagi tidak mengurangi keceriaan di gedung DPRD Kabupaten Solok Selatan itu.
Pidato Ketua DPRD dan Bupati Solok Selatan, disambut riuh dengan tepuk tangan dan senyuman yang menghiasi wajah setiap hadirin yang ikut Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka HUT ke-15 Kabupaten Solok Selatan.
"Senyuman itu hendaknya dimanfaatkan untuk menguatkan tekad semua elemen di Solok Selatan menjadikan daerahnya keluar dari status daerah tertinggal. Semoga daerah ini menjadi daerah yang religius dan sejahtera sebagaimana visi dan misi yang terus diperjuangkan dari waktu ke waktu," ujar Anggota DPD RI H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH, usai mengikuti Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka memperingati HUT ke-15 Solok Selatan, Senin 7/1/2019.
Leonardy mengungkapkan peningkatan perekonomian masyarakat Solok Selatan dapat lebih ditingkatkan dengan jalan menaikkan status jalan yang melewati daerah ini menjadi jalan nasional. Lancarnya akses jalan membantu kelancaran lalu lintas barang yang berujung pada hidupnya perekonomian masyarakat.
Peningkatan ekonomi, dinilai Leonardy berimbas pada tingkat kesejahteraan penduduk Solok Selatan. "Makanya peningkatan jalan ini harus kita dorong bersama-sama. Jadikan jalan nasional karena ruas Padang Aro ke Dharmasraya hingga Muaro Bungo menghubungkan dua provinsi," ungkap pimpinan DPRD Sumbar 2004-2014 ini.
Diungkapkannya, bila sudah menjadi jalan nasional, maka pemeliharaan jalan akan lebih baik. Kualitas jalannya pun lebih tinggi sehingga tahan lama. Ruas jalan Muaro Labuh Kambang pun diupayakan pembukaannya. Selain untuk membuat jalan lingkar akses ke wisata Mandeh, akses ini bermanfaat untuk jalur evakuasi.
Sektor wisata kebun teh dan Air Terjun Tansi Ampek bisa dikerjasamakan dengan Mitra Kerinci. Asalkan akses jalan ke tempat wisata itu dibenahi oleh Pemkab Solok Selatan. Ini menambah destinasi selain Kawasan Saribu Rumah Gadang.
Meski demikian, capaian Solok Selatan harus diapresiasi. Terpilihnya Solok Selatan sebagai Kampung Adat Terpopuler, terpilihnya Rumah Adat Panjang Abai sebagai Situs Sejarah Terpopuler patut diacungi jempol.
Ditegaskannya, semua akan tercapai lebih baik dan lebih terarah jika semua komponen bersatu padu. "Semoga keceriaan warga di gedung DPRD Kabupaten Solok Selatan ini menjadikan kabupaten ini lebih berprestasi dan mengantarkan warganya menjadi religius dan sejahtera," ujar pria yang akrab dipanggil Bang Leo ini.
Ketua DPRD Solok Selatan, H. Sidik Ilyas S.Ag menyatakan kegiatan tersebut merupakan haul tahunan. "Tanpa terasa sudah yang kelimabelas tahun warga Solok Selayan merayakan ulang tahunnya. Ini harus dimaknai sebagai pertambahan usia sekaligus peningkatan eksistensi Solok Selatan," ujarnya optimis.
Sidik mengajak semua pihak agar dengan semangat ulang tahun kita tingkatkan kinerja pemerintahan menuju Solok Selatan yang sejahtera dan religius. Dia pun dengan tegas menyatakan Hut ke-15 sebagai momentum untuk menjadikan daerah yang dimekarkan bersama Pasaman Barat dan Dharmasraya ini lebih baik ke depannya.
Bupati H. Muzni Zakaria, M.Eng pun punya optimisme sebagaimana Sidik. Menurut dia pemerintah dan DPRD berupaya mensejajarkan diri dengan daerah lain.
"Solok Selatan berupaya meningkatkan akses jalan. Kami pun berupaya mengeluarkan daerah ini dari ketertinggalannya. Pada 2019 harus terealisasi," pungkasnya.
Dia berharap semua berkontribusi positif terhadap perekonomian daerah. Dia meyakinkan sumber daya alam berlimpah di Solok Selatan jika dimanfaatkan semaksimal mungkin, bakal mengantarkan Solok Selatan menjadi negeri petro dollar. (*)