Peringatan Gugurnya 9 Syuhada Berlangsung Hikmat
JA.com, Limapuluh Kota (Sumatera Barat)--Upacara peringatan gugurnya 9 Syuhada dalam peristiwa Titian dalam rangkaian sejarah Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI), Kamis (10/1) di Kenagarian Pandam Gadang, Kecamatan Gunuang Omeh berlangsung hikmat.
Bertindak sebagai Inspektur upacara, ketua DPRD Lima Puluh Kota, Saffarudin Dt Bandaro Rajo. Ikut hadir, asisten bidang Pemerintah sekkab Limapuluh Kota, Dedi Permana, asisten administrasi umum, Taufik Hidayat, Walinagari Pandam Gadang, kepala-kepala OPD beserta undangan lainnya. Usai peringatan upacara juga dilanjutkan dengan kegiatan tabur bunga di makam 9 Syuhada.
Bupati Limapuluh Kota dalam hal ini disampaikan Asisten Bidang Administrasi Umum, Taufik Hidayat dalam sambutannya mengatakan,
kegiatan ini merupakan momentum mengingat kembali perjuangan para syuhada dalam peristiwa bersejarah bangsa yang terjadi di Kabupaten Limapuluh Kota.
"Setiap tahun pada tanggal 10 Januari ini kita melakukan peringatan gugurnya 9 Syuhada dalam mengenang peristiwa pertempuran di Titian Dalam. Semangat pantang menyerah serta pengorbanan tanpa pamrih para syuhada ini telah mewariskan negera kesatuan republik indonesia yang berdiri kokoh,"ujarnya.
Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh lapisan masyarakat menjadikan momentum peringatan gugurnya 9 syuhada ini untuk berbuat yang terbaik kepada daerah khususnya terhadap bangsa Indonesia. "Mari berkontribusi bagi kemajuan bangsa, jadikan momentum ini sebagai inspirasi dan motivasi membangun daerah yang lebih baik lagi,"ungkapnya.
Sementara itu, walinagari Pandam Gadang, Eri Suherman bersama sejumlah tokoh masyarakat berharap, pemrintah kabupaten Limapuluh Kotaterus memperjuangakan para pejuang dalam rangkaian sejarah Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) itu ditetapkan menjadi pahlawan PDRI. Selain itu, juga mengharapkan pembangunan patung sembilan syuhada yang gugur dalam peristiwa Titian Dalam, Senin 10 Januari 1949 silam.
"Kami sangat berharap agar di lokasi makam ini dibangun patung para syuhada yang gugur dalam peristiwa Titian Dalam yang menujuk ke Jembatan Titian Dalam. Disamping itu juga dibuat prasasti yang betuliskan nama-nama dan gambaran perjuangan para syuhada tersebut," ujarnya.
Dengan demikian generasi muda akan lebih mengenal para pejuang PDRI di Titian Dalam yang telah mengorbankan nyawanya bagi negeri ini. "Kita harap pada tahun 2020 mendatang pembangunan patung pahalawan ini benar-benar terwujud, dengan demikian nagari Pandam Gadang bakal dikenal sebagai negeri yang berkontribusi dalam sejarah perjuangan Republik Indonesia," ungkapnya.
Sembulan syuhada yang gugur di Titian Dalam itu adalah Syarif MP, Engku Kayo Zakaria, Dirin, Nuin, Radian, Manus, Nyik Ali, Abas dan Mak Dirin. Para pejuang itu gugur karena dihujani Belanda dengan tembakan ketika berusaha merusak jembatan Titian Dalam agar pasukan Belanda tidak bisa masuk ke Koto Tinggi tempat para pimpinan PDRI.Meski hanya bersenjatakan kampak, namun salah seorang pejuang itu Syarif MP berhasil membunuh seorang tentara Belanda dengan kampaknya. (gun)