Tradisi Wiwitan Petik, Dimulainya Petikan Teh Mitra Kerinci di 2019
JA.com, KEBUN LIKI – Mengawali tahun 2019 PT Mitra Kerinci melaksanakan tradisi Wiwitan Petik Teh sebagai tanda dimulainya produksi teh di tahun yang baru. Sebelum pelaksanaan Wiwitan Petik diawali dulu dengan kegaiatan ke Rohanian seperti Muhasabah yang bertempat di Masjid Mukhlisin afdling B baru baru ini.
Untuk Wiwitan Petik sendiri tersebut dihadiri oleh Direktur Pengendalian Usaha RNI Agung P. Murdanoto, Komisaris Mitra Kerinci
Warsim, Direktur Mitra Kerinci Yosdian Adi Pramono, Ketua DPRD Kabupaten Solok Selatan, Kepala Kejaksaan Negeri Solok Selatan, Komandan Distrik Militer Solok, Kapolres Solok Selatan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Solok Selatan, Porkompimda Solok Selatan, tokoh masyarakat dilingkungan Perusahaan serta karyawan Mitra Kerinci dan masyarakat setempat.
Bersamaan dengan acara Wiwitan Petik juga dilaksanaakan softlaunching Liki Café dan Tea House. Demikian Direktur Mitra Kerinci Yosdian Adi Purnomo, kepada sejumlah awak media dilokasi Wiwitan.
Tradisi Wiwitan Petik Teh atau petik perdana pucuk teh sudah menjadi agenda tahunan di Perkebunan Liki. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk rasa syukur para pegawai PT Mitra Kerinci terhadap karunia yang telah dicurahkan Sang Pencipta melalui setiap pucuk teh yang mereka hasilkan. Tradisi ini sekaligus merupakan perwujudan doa dan harapan agar tahun 2019 kinerja PT Mitra Kerinci semakin membaik.
Selain itu, melalui tradisi Wiwitan Petik perusahaan berupaya berkontribusi pada pelestarian budaya serta pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat. Ada nilai luhur yang terkandung dalam acara tersebut, salah satunya sebagai simbol dari keberagaman dan akulturasi tiga kebudayaan yang tumbuh kental di lingkungan Perkebunan Liki, yaitu Budaya Minang, Jawa, dan Sunda.
Wiwitan Petik teh sendiri mengadopsi makna dari wiwitan petik padi yang merupakan tradisi Suku Jawa, namun cara yang digunakan mengikuti cara petik teh perdana yang lazim dilaksanakan di Tataran Sunda dan disemarakan dengan nuansa adat istiadat Ranah Minang.
Dari tari kegiatan Wiwitan petik juga ada penampilan yang sudah menjadi senibudaya yang berupa penampilan Tari Wiwitan Petik yang mengambarkan dan mengkisahkan kecerian selururuh karyawan bentuk bersuka ria, tari ini merupakan ungkapan perasaan yang penuh keceriaan karyawan/ti seluruh pekerja PT. Mitra kerinci, ketika mengawali panen perdana memetik daun teh yang subur.
Gerak yg indah dipadu dengan iringan melodi musik yang dinamis dan ritmis merupakan gambaran kegigihan dn ke uletan para pekerja dalam menggapai tujuan makmur dan sejahtera.
Alunan irama saluang patiak tigo merupakan rasa sukur yang mendalam kepada sang pencipta atas keberhasilan dalam menggarap kebun Teh, serta kegembiraan telah selesai melaksanakan tugas bersama.
Dibermacam kegiatan itu, didalamnya juga adanya kegiatan Bhakti Sosial Donor darah yang berkerjasama dengan PMI Kabupaten Solok Selatan dan pemeberian santuanan bagi anak yatim, semoga kegiatan yang dilaksanakan ini dapat memberikan sinergi yang sangat luar bisa untuk mencapai sasaran pencapaian kinerja tahun 2019 yang lebih baik . (Sudir)