"Besaran dana Rp24 miliar itu hanya untuk bangunan fisik saja dan kami menargetkan pembangunan tersebut sudah selesai akhir tahun ini serta bertepatan dengan target produksi panas bumi supaya peresmiannya bisa sekaligus", hal itu disampaikan Field Representative Manager PT SEML Bujang Joan Datuak Panyalai usai pembahasan dokumen UKL, UPL di aula Tangsi Ampek Setdakab setempat, di Padang Aro, Senin(11/3).
Bujang Joan melanjudkan, setelah selesai dibangun maka akan dihibahkan pada Pemerintah Daerah, sedangkan untuk lahannya akan dilakukan proses tukar guling dengan lahan mimik Pemda.
Lahan milik Pemda yang akan ditukar guling tersebut katanya, direncanakan dengan lokasi yang saat ini disewa oleh pihak PT SEML seluas 6,5 hektare.
Dia mengatakan, untuk pembangunan sport center pihaknya sudah membebaskan tanah seluas 8,6 hektare.
Sedangkan untuk pembangunan fisik katanya, akan dibangun seluas 3,5 hektare dan sisanya bisa dikembangkan untuk hal hal lain bagi Pemerintah Daerah.
"Kami sengaja menyediakan tanah 8,6 hektare supaya kalau ada pengembangan oleh Pemda tidak lagi kesulitan lahan," jelasnya.
Saat ini proses pembangunan sport center baru tahap learn clearing (pmbbeeaihan lahan) sekaligus mengurus kelengkapan izinnya termasuk UKL dan UPL.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Fidel Efendi mengatakan, untuk proses tukar guling lahan nilainya harus sama besar agar tidak ada persoalan dikemudian hari.
Untuk itu katanya, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak ketiga yang akan menilai besaran harga lahan supaya tidak ada ketimpangan.
Pemerintah daerah sangat berterima kasih kepada PT Supreme Energy yang sudah berbuat banyak untuk kemajuan daerah walaupun belum menghasilkan.
"Kami mengucapkan terima kasih pada PT Supreme Energy karena sudah banyak membantu untuk kemajuan daerah walaupun sampaj saat ini belum mengasilkan," ujar Asisten 1.
(S u d i r m a n).*