Alumni 98 SMANSA Lubuk Basung dan PPDQ Gelar Sunatan Massal
JA.com, Agam (Sumatera Barat)-- Sebagai wujud kepedulian sosial, Alumni SMA Negeri 1 Lubuk Basung Angkatan ’98 bekerja sama Pusat Pelatihan Dizikir Qalbu (PPDQ) melakukan kegiatan bakti sosial berupa Sunatan Massal, di Lubuk Basung Kabupaten Agam, Sabtu (29/6/2019).
Rangkaian kegiatan tersebut dipusatkan di Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Lubuk Basung diikuti lebih 100 peserta dari anak-anak panti dan anak-anak dari kaum dhuafa Nagari Lubuk Basung Kecamatan Lubuk Basung.
Wali Nagari Lubuk Basung, Darma Ira Putra yang membuka acara tersebut memberi apresiasi kepada Alumni 98 SMANSA Lubuk Basung dan PPDQ yang menggelar acara tersebut.
Disampaikan kegiatan ini sangat membantu masyarakat kurang mampu di nagari Lubuk Basung. Terlebih lagi, kegiatan tersebut mengandung nilai keagamaan dan kesehatan.
“Kalau dihubungkan dengan ajaran Islam, sunat itu wajib bagi laki-laki. Selain itu juga mengandung nilai kesehatannya juga,” ujarnya
Supervisor PPDQ, Dr. dr. Etriyel, MYH, SpU dalam sambutannya menyebutkan, bakti sosial tersebut pertama kali digelar didaerah tersebut untuk memotivasi empati sosial ditengah masyarakat.
"Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka syiar islam di Lubuk Basung. Agar masyarakat tahu bahwa anak itu amanah buat kita semua. Dengan disunat, anak-anak bisa menjalankan agama secara kafah," katanya.
Ditemui dalam acara, Ketua Alumni, Gani Basya, menyebutkan selain ajang silahturahmi sesama angkatan, acara tersebut merupakan kegiatan sosial yang mempunyai manfaat bagi masyarakat, terutama di momentum liburan sekolah saat ini.
"Ini pertama kali kami adakan dan gratis. Insha Allah berkelanjutan setiap tahun," ujar Gani
Diungkapkan Gani, salah satu alumni, dr. Valencia MARS yang kebetulan dokter yang bertugas di RSUD Lubuk Basung membawa kegiatan PPDQ ke Lubuk Basung
Lebih lanjut Gani menyebutkan, mengenai perawatan penyembuhan peserta sunatan massal, Alumni bekerja sama dengan Puskesmas Lubuk Basung.
"Alhamdulillah kegiatan ini berjalan dengan lancar dan anak-anak di dampingi oleh orang tuanya. Setiap peserta sunatan massal mendapatkan kain sarung," pungkas Gani. (Pandu).