Penduduk di wilayah Kecamatan Tegalrejo 80% mayoritas adalah petani baik tanaman padi, maupun petani palawija seperti kacang kacangan, jagung dan sejenisnya bahkan ada pula yang menanam tembakau dan juga tanaman hortikultura seperti cabai, tomat dan juga yang lainnya.
Kegiatan pendampingan ini bertujuan untuk memberikan semangat bercocok tanam kepada petani desa binaan di saat musim kemarau, terutama dilahan-lahan yang masih memungkinkan ditanami padi saat musim kemarau.
"Saat kemarau seperti ini merupakan saat tersulit bagi para petani yang sebagian merupakan sawah tadah hujan, ada airpun harus menunggu giliran namun begitu kita terus memberi semangat kepada petani untuk menanam padi terutama yang sawahnya masih mendapat aliran air" tutur Mudiyono.
Mudiyono menambahkan bahwa sebagian petani menanam padi di saat musim penghujan saja yaitu dengan cara tadah hujan, namun ada beberapa wilayah yang memang sawahnya bisa teraliri air seperti Desa Dawung, Wonokerto dan Desa Girirejo namun saat musim kemarau para petani harus membuat jadwal pengairan air agar sawahnya bisa teraliri air.
Sementara Antoni (47) selaku ketua kelompok tani menyampaikan terimakasih kepada Babinsa yang sudah hadir di tengah - tengah mereka mendampingi dan membantu para petani.
"Tentu kegiatan tersebut akan bisa menambah semangat kerja para petani serta bisa mengetahui segala keluh kesah petani di lapangan" tutur Antoni.