Dusun Soronalan pagi ini tampak berbeda, warga yang mayoritas petani dan sibuk ke ladang untuk bertani setiap harinya, kali ini mulai ramai memadati lapangan dusun untuk mengikuti dan memeriahkan tradisi dusun Kirab Pusaka Suronolo.
Kirab Pusaka yang digelar selama satu minggu di dusun tersebut diawali dengan mengarak Pusaka Keris Upas Nogo Sewu dan Keris Kenongo menuju lapangan Dusun Soronalan sejauh 100 meter, dilanjutkan dengan merti desa, serta dimeriahkan berbagai pentas kesenian.
Dalam kesempatan tersebut Kapten Sukenang menyampaikan pentingnya untuk melestarikan dan nguri-uri warisan para leluhur dan nenek moyang tersebut, sambil terus berusaha untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kehidupan sehari-hari.
Sejalan dengan penyelenggaraan kirab Pusaka tersebut, Sukenang menghimbau kepada para pengelola seni budaya di Desa Soronalan agar bisa bersinergi dengan pelaku dan pengelola pariwisata di Kabupaten Magelang, sehingga kedepan, keberadaan dan keberagaman kesenian di Kabupaten Magelang, semakin berkembang dan diterima oleh masyarakat.
Lebih dari pada itu, dengan kesenian dan kebudayaan, diharapkan bisa menjadi sarana utama dalam meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Magelang, sehingga akan memberikan dampak yang positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kita jadikan kegiatan ini sebagai simbol untuk meneladani kesolehan hidup Beliau, serta bisa sebagai pengingat bagi kita bersama, bahwa kelak, kita juga akan mengalami kematian sehingga dapat menjadikan kita lebih dapat berhati-hati dalam menjalani kehidupan di dunia" pungkas Sukenang.
Sementara Kepala Desa Soronalan Bambang Aristiyanto dalam sambutannya mengucapkan terima kasih pada seluruh masyarakat Dusun Soronalan dan tamu undangan karena sudah begitu antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut.
"Jadiakan kegiatan ini sebagai ajang silaturahmi untuk memperkuat persatuan dan kesatuan , kita sama-sama berdoa semoga acara pada hari ini bisa berjalan dengan lancar dan sukses.