PBF Di Panorama Ampangan Ditabuh, Bambu Bakal Di Eksplore Lebih Jauh
JA.com, Payakumbuh (Sumatra Barat)--Payokumbuah Botuang Festival (PBF) yang dibentang di Panorama Ampangan, Kelurahan Kapalo Koto Ampangan, Kecamatan Payakumbuh Selatan resmi tabuh, Tari pasambahan anak Nagari Aua Kuniang tampil memukau tamu undangan, Sabtu (7/12) pagi, kemarin.
Wali Kota Payakumbuh melalui Asisten II Elzadaswarman mengatakan, harga diri dan kapasitas suatu daerah adalah Ini momentum mendasar bagaimana menciptakan dan memformulasikan sebuah kegiatan untuk mencapai hasil yang maksimal.
"Mendukung hal tu, Pemko melakukan upaya menyambut HUT Kota Payakumbuh ke 49, dengan adanya PBF dalan rangkaian kegiatan, bertujuan mencuatkan Nagari Aua Kuniang sebegai desa pariwisata terindah yang mampu dikenal dunia. Tentu hal ini tergantung dari bagaimana kita mempromosikan Panorama Ampangan sebagai objek wisatanya," katanya.
Menurut lelaki yang diakrabi Om Zet ini, menyebutkan, iven-iven yang bakal digelar pada 2020 dalam HUT Payakumbuh ke 50 dalam menyambut tahun emas Kota Randang itu nantinya akan lebih meriah lagi.
"Payakumbuh menggeliat dengan menjadi kota dengan pertumbuhan ekonomi nomor dua di Sumatera Barat," tutup Om Zet.
Kadisparpora Andiko Jumarel mengatakan, pelaksanaan PBF diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan eksistensi komoditi bambu, dimana diharapkan masyarakat dapat menangkap peluang sehingga hasil kerajinan bambu dapat bernilai tinggi.
"Kedepan, ini kita harapkan menjadi kesempatan bagi masyarakat Nagari Aua Kuniang untuk berkreasi dengan kerajinan bambunya sehingga meningkatkan perekonomian secara signifikan," kata Andiko Jumarel yang juga Ketua Panitia Acara ini.
Wakil Ketua DPRD Kota Payakumbuh Wulan Denura mengapresiasi PBF dimana iven kesenian ini sudah 3 kali berjalan dan berangsur-angsur semakin menjadi lebih baik sejak awal diperkenalkan ke masyarakat.
"Kami bangga kepada dinas dapat terus menciptakan kreatifitas insan seni dengan berbenah menampilkan hasil karya, mengangkat ekonomi masyarakat pengrajin bambu," kata Wulan.
Ia menyebutkan kedepannya perlu inovasi oleh insan seni dibarengi dengan pembinaan berkelanjutan agar pengrajin bambu dapat terus mengeksplore bambu, sehingga pengrajin ini dapat keluar mempromosikan botuang ke luar Payakumbuh.
"Melalui iven ini juga kita harapkan Panorama Ampangan semakin dikenal dan sering dikunjungi, kami juga mengapresiasi dan bangga dengan kekompakan bundo kanduang dalam mendukung penuh PBF 2019," harapnya.
Sementara itu, Ketua KAN Bujang M. Nur Dt. Paduko Marajo mengatakan, iven ini harus terus dilaksanakan di Aua Kuniang, karena sangat berpengaruh untuk memperkenalkan nagari Aua Kuniang ke luar daerah.
"Masyarakat nagari Aua Kuniang sudah mampu melihat kalau perekonomian ditopang bukan hanya dari pertanian saja, namun juga dari sisi pariwisata, kita sudah siap melangkah untuk itu," terangnya. (Farhan)