Apel Siaga Penanggulangan Bencana di Solsel
"PT. SEML Bantu 7500 Bibit Tanaman"
JA.com, Solok Selatan, (Sumatera Barat)--Pemerintah Kabupaten Solok Selatan (Solsel) menggelar apel siaga penanggulangan bencana dalam rangka menghadapi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Muara Labuh, Rabu (29/1).
Bertindak sebagai inspektur apel Kapolres Solsel AKBP Imam Yulisdianto dan diikuti personel TNI, Polri, BPBD, Pol PP, Dishub, Tenaga Kesehatan, Pemadam Kebakaran, PDAM, Kalangan Dunia Usaha/Perusahaan, PLN, serta relawan bencana.
Kapolres Imam dalam amanatnya membacakan pidato Bupati Solsel menyebutkan, latihan kesiapsiagaan mandiri dalam meningkatkan penyadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan seluruh komponen bangsa dalam menghadapi potensi bencana perlu dilakukan.
Hal itu katanya, berdasarkan hasil survey di Jepang pada kejadian gempa tahun 1995, menunjukkan bahwa prosentase korban selamat dalam durasi “golden time” justru dari kesiapsiagaan diri mandiri (35%), jelas bahwa penguasaan dan pengetahuan yang dimiliki oleh diri sendiri untuk menyelamatkan dirinya dari potensi bencana sangat penting.
“Disinilah pentingnya kita lakukan latihan kesiapsiagaan,” ungkapnya.
Selain itu katanya, Kepala BNPB menegaskan bahwa gambaran tren bencana kedepan juga akan cenderung meningkat karena pengaruh beberapa faktor, seperti meningkatnya jumlah penduduk, urbanisasi, degradasi lingkungan, kemiskinan dan pengaruh iklim global.
“Dan kita di Solok Selatan sudah merasakan dampaknya sejak akhir November yang lalu,” imbuhnya.
Ia menambhakan, disisi lain yang tidak kalah pentingnya, bagaimana warga masyarakat mengenal ancaman dan risiko di sekitar tempat tinggalnya.
Sekretaris Daerah Solsel H. Yulian Efi didampingi Kalaksa Richi Amran menambahkan, latihan kesiapsiagaan bencana ini bertujuan untuk mempersiapkan personil apabila suatu saat terjadi bencana, mengingat sering terjadi bencana alam di Solok Selatan.
“Artinya pada hari ini kita sudah menyiapkan regulasi dan personil untuk penanganan bencana,” ungkapnya.
Dalam kegiatan tersebut juga diserahkan bantuan bibit tanaman seperti manggis, macademia, mahoni, kayu manis, petani, dan aren, dari PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML) kepada Kelompok Siaga Bencana sebanyak 7.500 batang.
Sekda menyebutkan, bantuan tanaman tersebut akan ditanam pada hutan tropis yang sudah rusak karena terjadi bencana, terutama pada hulu sungai agar dapat meminimalisir terjadinya bencana tanah longsor atau banjir. (rilis/man)*.