JA.com, Limapuluh Kota (Sumatera Barat)
Bupati Limapuluh Kota H. Irfendi Arbi menekankan Program Sembako harus memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat. Jika program ini berjalan baik, idealnya angka kemiskinan di daerah ini masa berikutnya akan semakin berkurang.
Hal itu ditegaskan Irfendi Arbi ketika membuka rapat evaluasi Program Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Limapuluh Kota tahun 2020 di rumah dinas bupati, Rabu (19/2).
“Program Sembako ini bertujuan untuk membantu masyarakat. Karena itu, program nasional ini harus benar-benar berjalan dengan baik dan tepat sasaran serta harus bisa mengurangi angka kemiskinan,” tutur Irfendi.
Dikatakan, Pemkab Limapuluh Kota akan mengawasi dan mengevaluasi program ini agar berjalan baik, lancar dan sesuai aturan. Bila ada persoalan, ia meminta pihak terkait segera menindaklanjutinya dan mencarikan solusi terbaik.
“Saya berharap setiap permasalahan dalam program Sembako dan PKH ini segera dibicarakan dalam rapat evaluasi dan dicarikan jalan keluar terbaiknya. Ini adalah salahsatu program peningkatan kesejahteraan masyarakat, jadi jangan sampai angka orang miskin di daerah ini pada tahun berikutnya semakin bertambah,” ingat Irfendi.
Sebelumnya Kepala Dinas Sosial Kabupaten Limapuluh kota Harmen, SH didampingi Sekretaris Dinas Sosial Akmal, S.Sos menjelaskan, Program Sembako merupakan pengembangan dari bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Jika sebelumnya pada BPNT bantuan disalurkan langsung ke rekening Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan nilai sebesar Rp110.000 untuk membeli beras dan telur, maka pada Program Sembako ini jumlah bantuannya bertambah jadi Rp150.000/KPM yang bisa digunakan untuk pembelian beras, telur, daging dan lainnya.
“Porgram Sembako ini merupakan bantuan sosial pangan pengembangan dari bantuan pangan non tunai dengan penambahan nilai bantuan dan jenis bahan pangan,” tutur Akmal.
Tujuannya, lanjut Akmal, antara lain untuk mengurangi beban biaya hidup dan untuk memberikan gizi yang lebih seimbang bagi KPM. Selain itu juga untuk memberikan pilihan dan kendali kepada KPM dalam memenuhi kebutuhan pangan.
“Manfaat program Sembako ini adalah buat meningkatkan ketahanan pangan KPM sekaligus sebagai upaya menanggulangi kemiskinan, meningkatkan efisiensi penyaluran bantuan dan meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan dan perbankan. Disaming itu juga untuk meningkatkan transaksi non tunai dalam agenda gerakan nasional non tunai,” terang Akmal.
Lebih lanjut dikatakan Akmal, tahun 2020 ini jumlah penerima program Sembako tersebut sebanyak 22.451 KPM yang tersebar di 13 kecamatan dengan totoal bantuan Rp40,4 milyar. Sementara untuk bantuan sosial PKH tahun 2019 sebanyak Rp64,5 milyar.
Ikut hadir dalam acara itu pihak dari Bulog Limapuluh Kota, pihak Himbara BRI Payakumbuh, Kordinator PKH Fuad Rizal dan para pendamping PKH, TKSK dan sejumlah agen BRILink. (gun)