JA.com, Limapuluh Kota (Sumatera Barat).
KOPERASI Pegawai Negeri (KPN) Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Payakumbuh terus menunjukan perkembangan menggembirakan. Bahkan dari hasil Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2019 lalu, KPN perguruan tinggi satu-satunya di Kabupaten Limapuluh Kota itu mampu membukukan keuntungan kotor yang naik secara signifikan menjadi sebesar Rp.1,76 Milyar.
“Secara umum pendapatan KPN Politani mengalami kenaikan, sedangkan pengeluaran turun. Pendapatan kotor selama tahun 2019 itu adalah Rp. 1.762.534.034. pendapatan itu antara lain berasal dari Unit Jasa Simpan Pinjam, Unit Waserda dan Unit Produksi dan Jasa (Projas),” ungkap Ketua KPN Politani Payakumbuh Ir. Harmailis,M.Si di Tanjung Pati, baru-baru ini.
Dikatakan, setelah dikeluarkan seluruh kewajiban dan beban operasional, maka SHU bersih yang dibagikan pada tahun buku 2019 menjadi Rp. 1.278.669.248.
Begitu juga total simpanan wajib anggota, kini sudah mencapai Rp 5.251.860.500. Angka ini jauh meningkat dibanding simpanan wajib tahun buku 2018 yang baru sebesar Rp. 4.873.020.000. Dengan demikian terjadi peningkatan Simpanan Wajib sebesar Rp. 378.840.500.
Menurut Harmailis, sejak tahun 2013 silam pengurus sudah berpikir untuk memanfaatkan potensi yang ada. Untuk menghimpun dana, maka dibuka Tabungan Koperasi (TAKOP) dan Tabungan Berjangka (Deposito).
“Alhamdulillah Takop dan Deposito cukup mendapat respon positif dari anggota. Buktinya, anggota sudah semakin banyak membuka TAKOP dan DEPOSITO. Dan setiap tahun selalu bertambah. Bahkan pada tahun 2018, semua utang koperasi di Bank sudah lunas. Kami bertekad untuk tidak meminjam lagi. Tahun 2019 sama sekali kita sudah bebas dari Bank,” papar Harmailis yang juga Wakil Direktur 1 Politani Payakumbuh.
Lebih jauh dijelaskan, jumlah dana KPN Politani tahun 2018, sebagai modal sendiri sebesar Rp 11.642.858.013 (akumulasi simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, Simpanan Wajib Usaha, Tabungan Koperasi, Deposito dan dana cadangan). Sementara tahun 2019 modal sendiri naik menjadi RP. 12.880.467.597 (akumulasi simpanan pokok, simp.wajib, simpanan sukarela, Simpanan Wajib Usaha, Tabungan Koperasi, Deposito dan Dana Cadangan).
Adanya kepercayaan dari anggota untuk menyimpan uangnya di koperasi dalam bentuk Takop dan simpanan berjangka menambah modal yang dimiliki. Hingga akhir tahun 2019 setidaknya ada 173 rekening Takop. Jumlah ini bertambah dari tahun sebelumnya hanya 168 rekening TAKOP yang aktif. Bgitu pula 43 anggota menjadi deposan (per 31 Desember 2019), dimana tahun sebelumnya hanya 48 anggota yang menjadi deposan.
“Ke depan diharapkan TAKOP dan Deposito ini terus berkembang. Per tanggal 31 Desember 2019 jumlah dana TAKOP yang dapat dihimpun adalah sebesar Rp. 3.010.323.361 dan Deposito sebesar Rp. 2.213.900.000. Dari neraca per 31 Desember 2019, asset Koperasi yaitu sebesar 15.726.397.840. Naik dari tahun 2018, dimana asset saat itu sebesar 14.131.076.381,” terang Harmailis.
Masih dalam rangka pengembangan, koperasi ini njuga senantiasa mengirim pengurus untuk men gikuti pelatihan-pelatihan yang diantaranya pelatihan tentang pengelolaan koperasi secara syariah, Bimtek-bimtek, Studi Banding dan lainnya. Bahkan sesuai keputusan RAT ke 28 tahanun 2017, KPN ini telah membagikan beasiswa kepada putra putri anggota KPN Politani yang berprestasi di bangku pendidikannya.
Lebih lanjut dijelaskan, RAT Tahun Buku 2019 yang berlangsung Rabu (12/2) itu dihadiri oleh 253 dari 290 orang anggota KPN, serta Direktur Politani diwakili Wakil Direktur II, Ir. Edi Joniarta, M.Si, para kepala OPD terkait dan Ketua Dekopinda Kabupaten Lima Puluh Kota, drh. Harmen serta Perwakilan PKP RI Kabupaten Lima Puluh Kota. (gun)