JA.com, Agam (Sumatera Barat)--Pencanganan Bulan Bakti Dasawisma dan Bulan Bakti Gotong-royong masyarakat tingkat Provinsi Sumatera Barat tahun 2020 dipusatkan di kawasan GOR Rang Agam, Lubuk Basung (2/3). Kegiatan ini turut disemarakkan 122 jamba.
Jamba tersebut berasal dari OPD, kecamatan, nagari, BUMN/BUMD, PKK, dan dasawisma.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Nagari, Teddy Martha, yang ditemui di lokasi kegiatan menyebutkan bahwa makan bajamba merupakan tradisi masyarakat Agam.
“Makan bajamba sudah menjadi tradisi bagi kita di Agam, setiap tamu yang datang akan disuguhkan dengan makanan sebagai tanda menghargai kedatangan mereka,” ujar Teddy.
Salah satu pengusung jamba, Netti (52 tahun) mengatakan bahwa jamba yang dibawanya berisikan kuliner khas daerahnya.
“Jamba yang kami bawa berisikan makanan khas dari Ampek Koto, yaitu pangek ampok dari Koto Tuo dan gulai itiak ijau dari Koto gadang,” ujar Netti.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Syatria, yang ditemui di tempat terpisah menyebutkan bahwa makan bajamba merupakan salah satu bentuk promosi pariwisata Agam.
“Agam terkenal dengan kulinernya yang unik, selain randang yang merupakan makanan kapalo jamba, juga terdapat gulai itiak lado hijau dari Koto Gadang, gulai kapalo lauak pangarayakan dari Tiku, kolak dan berbagai olakan labu dari Matua, limpiang dari Kamang dan banyak jenis kuliner lainnya. Intinya di Kabupaten Agam hanya ada 2 jenis makanan yaitu enak dan enak sekali,” katanya berpromosi.
* Pandu *