Corona Pun Tak Bisa Menyatukan?
Oleh: Lutfi S. Hidayat
Direktur Civilization Analysis Forum (CAF)
Impian adanya persatuan, kebersamaan dalam bingkai keberagaman di negeri Indonesia nampaknya belum terjawab sekarang ini meski sedang terjadi penyebaran wabah virus Covid-19 atau Corona.
Semestinya adanya wabah yang sudah dinyatakan pandemik ini ditangkap oleh nalar bisa menyatukan pikiran dan hati seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Hal ini dikarenakan semua orang pasti sepakat akan dampak negatifnya wabah ini khususnya bagi kesehatan.
Namun, kenyataan di lapangan khususnya media sosial berbanding terbalik. Alih-alih semua kalangan saling membantu satu sama lain. Justru media sosial masih ternodai adanya polarisasi dengan tendensi politik. Bahkan masih saja ada kalimat-kalimat hujatan, cacian dan lainnya yang semakin memperkeruh suasana.
Ketika suasana perbedaan atau mungkin adanya perpecahan itu muncul dalam konteks pilkada atau pilpres, itu masih sangat dimaklumi meski perbedaan tersebut diharapkan hanya dalam ruang diskusi gagasan. Sedangkan kondisi saat ini ketika penyebaran Corona khususnya di Indonesia masih belum teratasi penuh, rasa optimisme adanya kesatuan pikiran, ucapan dan hati dari seluruh kalangan perlahan kian menghilang.
Saya sangat yakin dan berharap bahwa semua itu hanya pada ruang media sosial. Tidak ada yang menginginkan semuanya terjadi di tengah-tengah masyarakat. Sebab jika di lapangan atau dalam ruang publik masih mementingkan ego sektoral dari kepentingan politik tertentu. Maka yang terjadi adalah tidak hanya dampak secara medis yang dirasakan, juga dampak sosial pun terasa.
Selain itu, yang kadang sangat disayangkan adalah kesan tidak nyaman melihat tindakan dari pemangku kekuasaan. Mulai dari anggapan dari sebagian kalangan yang melihat langkah lamban pemerintah terhadap wabah ini. Kemudian adanya komunikasi publik yang cenderung buruk dari oknum pejabat negara. Bahkan terkadang nampak adanya perbedaan sikap atau ungkapan antar pejabat terhadap beberapa persoalan. Dan lain sebagainya yang sekali lagi semoga ini hanya perasaan dan bukan fakta.
Jikalah kemudian itu yang terjadi. Dikhawatirkan suasana perpecahan itu muncul bukan di tengah masyarakat bawah. Justru antara pemangku kebijakan dengan masyarakat. Tentu jangan sampai hal demikian terjadi. Jangan sampai tali-tali kepercayaan masyarakat dengan para pejabat putus karena adanya virus Corona ini.
Semoga diberikan yang terbaik bagi siapapun yang benar-benar mencintai negeri ini dan mengharapkan hadirnya keadilan, kesejahteraan, kemandirian dan kedaulatan sejati di negeri ini dalam segala bidang. []
17 Maret 2020
Salam,