Sopir LPG Meninggal, 28 Warga Katimala Isolasi Mandiri
JA.com, Pasaman Barat (Sumatera Barat) - Pasca meninggalnya salah seorang warga Jorong Katimahar, Tim gugus tugas penanganan percepatan Corona Virus Disease (Covid-19) hasil tracking, ada 28 warga Katimaha yang melakukan kontak dengan MP (45) sopir mobil elpiji (LPG) yang meningggal di Agam pada Jumat lalu (8/6).
Menurut Juru bicara Tim gugus tugas penanganan percepatan Corona Virus Disease (COVID-19), dr. Gina Alecia menjelaskan, 14 orang diantaranya sudah dilakukan tes swab. Mereka adalah, keluarga, kernek, dan kerabat korban yang pernah kontak langsung dan tidak langsung.
"Pengambilan sampel swab dilakukan di RSUD Pasaman Barat dan sudah dikirim ke Laboratorium Unand untuk diperiksa. Untuk korban yang meninggal, MP sampel swabnya dilakukan di RSUD Lubuk Basung, Agam. Mudah-mudahan hasilnya cepat keluar,” jelasnya.
Lebih lanjut tim gugus tugas Pasbar terus melakukan tracking riwayat kontak korban. Ini untuk antisipasi terhadap kemungkinan terburuk dan bisa dicegah. Terhadap 28 orang itu telah kita sarankan untuk isolasi mandiri sampai hasil tes swabnya keluar,” katanya.
"Adapun kronologis kejadian, MP hendak pulang ke Pasaman Barat, sekitar pukul 21.45 WIB sampai di daerah Tiku, Agam. Ia merasa pusing dan langsung berhenti di Klinik Mutiara Biru Tiku." lanjut Gina.
Awalnya di Klinik petugas melihat MP mengalami gejala sesak nafas dan tidak lama kemudian tidak sadarkan diri. Dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) petugas melakukan pengecekan dan korban dinyatakan meninggal dunia. Korban langsung dievakuasi ke RSUD Lubuk Basung.
“Dengan melihat kondisi korban sebelum meninggal dengan ada sesak nafas dan ada riwayat perjalanan maka korban kita masukkan ke Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19. Setelah diambil sampel untuk swab, Sabtu pagi korban dibawa ke Pasaman Barat untuk dimakamkan memakai protap COVID-19". tutup Gina.
* Sofyan Harahap *