JA.com, Solok Selatan (Sumatera Barat)--Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) sosialisasi pembangunan keluarga bersama Komisi IX DPR RI.
Kegiatan dikemas dengan sosialisasi pembangunan keluarga serta pencegahan Covid-19 ini dilaksanakan di Kecamatan Koto Parik Gadang Diataeh (KPGD) Kabupaten Solok Selatan, Jum'at (23/10/2020).
Kegiatan sosialisasi pembangunan keluarga serta pencegahan Covi- 19 itu diikuti 50 peserta yang terdiri dari, kader PKK, tokoh masyarakat,dan undangan lainnya.
Anggota DPR RI Drs.H. Darul Siska dari partai Golkar yang tergabung dalam Komisi IX mengatakan, kegiatan ini terlaksana berkat kerja sama BKKBN dan Komisi IX DPR RI sebagai mitra kerja BKKBN di pusat.
"Sesuai dengan ruang lingkup tugas Komisi IX DPR RI, saat ini kami bermitra dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian ketenagakerjaan, BKKBN, Badan POM, BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan," katanya.
Dikesempatan itu Darul Siska, mengajak semua peserta sosialisasi, dimasa Pandemi ini agar masyarakat selalu mematuhi protokol kesehatan.
"Mari secara bersama kita putus penularan virus Corona dengan tetap menjalankan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak,sering cuci tangan pakai sabun, istirahat yang cukup dan selalu jaga kesehatan
Sementara Kepala BKKBN Perwakilan Sumatera Barat Ir.H Etna Estatika menjelaskan dalam Undang Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, BKKBN memiliki tugas utama melaksanakan tugas pemerintahan di Bidang Pengendalian Penduduk dan Penyelenggaraan Keluarga Berencana.
"Selama ini masyarakat beranggapan BKKBN hanya mengurusi sebatas kondom saja, padahal kontrasepsi merupakan sebagian kecil dari tugas. BKKBN yaitu mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan mewujudkan keluarga yang berkualitas," katanya.
"Jika laju pertumbuhan penduduk tidak dikendalikan, akan menjadi beban dalam pembangunan, sebab kemampuan daerah sangat terbatas sedangkan kebutuhan masyakat yang harus dipenuhi daerah akan semakin meningkat dengan adanya pertambahan penduduk yang tak terkendali,” jelasnya.
Menurut Etna usia ideal menikah bagi wanita adalah 21 tahun dan laki-laki 25 tahun.
“Karena kalau melihat reproduksi matang bagi wanita adalah di usia 20-21 tahun, dan pernikahan dini masih erat dengan kultur masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas DP2KBP3A Lora Ayahanda Putri mengharapkan generasi muda saat ini menjadi generasi berencana. Sebab dengan begitu maka akan melahirkan generasi yang lebih sehat.
"Jadi semua aspek harus direncanakan, mulai pendidikan, kemudian bekerja, lalu bagaimana menjalani pernikahan," ujarnya.
Selain memberikan edukasi pencegahan Covid-19 kepada masyarakat kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pembagian mencherdise para peserta.
Hadir pada acara sosialisasi itu, Camat KPGD Sahrul Munir, Kapolsek KPGD,, Kepala KUA Yulkisra, Anggota DPRD Solok Selatan Roni Ismaji, Sekretaris DP2KBP3A Solok Selatan Medri Idaman serta undangan lainnya.
* dirman *