SL ini diawali dengan kegiatan pemberian materi secara teoritis yang kemudian didiskusikan tentang teknis pelaksanaan budidaya cabai mulai dari penyediaan dan pengolahan lahan, pemilihan jenis bibit atau benih cabai yang akan digunakan, teknik pemupukan hingga teknik pengendalian hama.
Kegiatan dikoordinasi oleh Penyuluh Pertanian dari Dinas Pertanian Kota Payakumbuh, Sesdefri Mahyuni yang menghadirkan langsung narasumber yang telah berpengalaman di bidang pertanian.
Wakil Wali Kota Payakumbuh H. Erwin Yunaz, SE, MM menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan sebuah langkah strategis bagi kemajuan pertanian kota Payakumbuh dan dapat memacu perkembangan perekonomian kota Payakumbuh itu sendiri. Selain itu produksi cabai dapat berpeluang menjadi bahan baku untuk proses pembuatan rendang.
“Cabai - cabai yang berkualitas bisa kita jadikan sebagai bahan untuk proses pembuatan Rendang, karena proses membuat Rendang juga membutuhkan cabai yang berkualitas tinggi yang harus mengutamakan rasa," ungkap Erwin.
Wawako Erwin Yunaz juga menambahkan bahwa budidaya tanaman cabai tersebut dapat dibuatkan menjadi sebuah sentra pengelolaan cabai, sama seperti sentra rendang, sentra tenun, dan sentra lainnya yang ada di kota Payakumbuh. “Bisa nantinya kita buatkan sentra pengolahan cabai, silahkan dirancang bagaimana produksinya, pengolahannya, serta pemasarannya," tutur Erwin.
Dijumpai di lokasi, Penyuluh Pertanian Sesdefri Mahyuni mengungkapkan bahwa kegiatan sekolah lapang (SL) ini bertujuan untuk membina, memberi pengajaran, serta ilmu kepada para petani agar dapat mengolah lahan dengan baik serta bermanfaat sebaik mungkin. “Kami menyediakan lahan untuk praktek, kemudian para petani akan mengaplikasikan ilmu yang di dapat ke lahan masing - masing," kata Sesdefri.
Selain itu, Sesdefri juga menyampaikan bahwa pengelolaan lahan pertanian bukan hanya berfokus kepada budidaya tanaman cabai saja, namun pengelolaan juga akan ditargetkan kepada komoditi bawang dan jamur. “Selain budidaya tanaman cabai ini, kita juga menargetkan adanya tanaman bawang berjalan seiringan dengan tanaman cabai," ujar Sesdefri.
Sebelumnya diketahui di lingkungan kelurahan Tigo Koto Dibaruah telah terdapat beberapa jenis kegiatan pembudidayaan seperti budidaya cabai dan budidaya jamur. Ke depannya, kegiatan pertanian juga akan berfokus kepada komoditi bawang.(Farhan)