JA.com, Limapuluh Kota (Sumatera Barat).
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, peringatan peristiwa Situjuah ke-72 tahun 2021, Jumat (15/1/2021), berlangsung secara sederhana. Bila sebelumnya acara diawali dengan upacara dan berbagai atraksi, kali ini hanya berupa ziarah dan tabur bunga di makam Lurah Kincia Nagari Situjuah Batua, Kecamatan Limo Nagari.
Prosesi tabur bunga dipimpin langsung Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi dan diikuti Walikota Payakumbuh Riza Falepi, mantan Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo, unsur Forkopimda dan berbagai elemen masyarakat.
Selain di Lurah Kincia, ziarah dan tabur bunga juga dilakukan di makam di Situjuah Banda Dalam dan makam di Situjuah Godang.
Upacara peringatan peristiwa berdarah perjuangan PDRI pada tanggal 15 Januari 1949 silam itu ditiadakan karena Kabupaten Limapuluh Kota masih dalam suasana Pandemi Covid-19.
Dalam rangkaian acara itu Bupati Irfendi Arbi juga menyerahkan piagam penghargaan pejuang peristiwa Situjuah kepada para keluarga pejuang, mantan bupati Alis Marajo dan Walikota Payakumbuh Riza Falepi.
Irfendi Arbi dalam penyampaiannya usai acara, mengajak generasi muda mengambil hikmah perjuangan dan rela berkorban yang telah ditunjukan pejuang peristiwa Situjuah. Dikatakan, di Kabupaten Limapuluh Kota ada fakta sejarah merebut dan mempertahankan kemerdekaan Repubulik Indonesia.
Ia juga berharap para pejuang yang gugur dalam medan pertempuran di Lurah Kincia tahun 1949 itu diangkat sebagai pahlawan nasional seperti yang diminta masyarakat selama ini.
"Peristiwa Lurah Kincia ini merupakan sejarah perjuangan melawan penjajah yang luar biasa. Kita berharap pemerintah pusat agar mengangkat pejuang itu menjadi pahlawan nasional," tutur Irfendi.
Senada Riza Falepi juga menegaskan, rangkaian peristiwa Situjuah tidak bisa dipisahkan dari perjuangan PDRI. Ini perjuangan luar biasa dan memiliki andil dalam keberlangsungan republik ini.
"Kita punya andil dalam keberlangsungan Republik Indonesia. Ini rangkaian sejarah yang perlu kita sampaikan kepada generasi. Jika dikenalkan kepada generasi. kita khawatir sejarah luntur hingga membuat ketidakpedulian dan ketidaktahuan generasi, " papar Riza sembari berharap daerah ini kebagian alokasi biaya pembangunan lebih sebagai daerah perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan. (gun)