JA.com, Solok Selatan (Sumatera Barat)--Kehadiran Wakapolda Sumbar, Brigjen Pol. Edi Mardianto ke Solok Selatan (Solsel) membawa pesan khusus menyampaikan visi dan misi Kapolri yang baru sekaligus memberikan arahan pada anggota Kapolres.
Kedatangan Edi Mardianto disambut langsung Kapolres Solok Selatan AKBP Tedy Purnanto di Markas Polres Solok Selatan.
"Agenda saya ke Solsel sesuai perintah Kapolri. Pertama pesan khusus ke anggota dan kedua ke rumah duka," papar Brigjen Pol. Edi Mardianto kepada jurnalandalas.com, Rabu (3/2/2021) di Polres Solsel.
Dia menegaskan, pesan khusus Kapolri sebagai bentuk tindakan lanjutan penyampaian permasalahan terhadap seluruh anggota. Terutama yang memiliki izin pemakaian senja api (senpi), serta perlu kehati-hatian dalam bertugas.
Sebab peristiwa penembakan yang mengakibatkan Daftar Pencarian Orang (DPO) judi meninggal dunia pekan lalu, hingga berbuntut permasalahan.
"Ini perlu menjadi catatan bagi anggota," tegasnya.
"Justru itu saya mendapat tugas dari Kapolri untuk mengkoreksi anak-anak kami di Mapolres Solok Selatan," jelasnya.
Brigadir Jendral polisi bintang satu itu mengatakan, bagaimana anggota lebih memperhatikan profesional dan proposional dalam penanganan kasus kasus yang ada.
Agar kasus serupa tidak terulang kembali di Solok Selatan, sebab itu dia meminta anggota jalankan tugas sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
Dikatakan Wakapolda untuk penggunaan senjata bagi anggota Polri, jelas harus memiliki izin.
Untuk izin penggunaan senjata api anggota Polri wajib mengikuti tes psikologi,ini diberlakukan kepada seluruh anggota kepolisian Republik Indonesia.
"Izin harus lulus tes psikologi, punya keahlian dan punya kemampuan yang terukur," jelasnya.
Wakapolda Sumbar juga memberikan arahan kepada anggota Polres Solok Selatan dan setelah itu menuju ke Sungai Pagu menemui keluarga korban yang ditembak mati polisi.
Terkait kasus tewasnya seorang DPO perjudian di Solok Selatan, ia menjelaskan sudah bertemu dengan pihak keluarga dan pemangku adat.
* dirman *