Kesembilan pejuang, yakni Syarif MP, Engku Kayo Zakaria, Dirin, Nuin, Radian, Manus, Nyik Ali, Abas dan Mak Dirin, semuanya gugur ditembaki Belanda saat memberikan perlawan sengit dan melakukan pengerusakan jembatan untuk memperlambat mobilisasi pasukan Belanda ke Koto Tinggi yang bertujuan untuk melemahkan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia.
Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo yang diwakili Sekretaris Daerah Widya Putra menjadi inspektur pada upacara peristiwa mengenang kembali gugurnya sembilan kusuma bangsa dalam Upacara Tabur Bunga/Ziarah pada Selasa (10/01/2023), kemarin di Titian Dalam, Pandam Gadang, Kecamatan Gunuang Omeh berlangsung khidmat.
Upacara diikuti oleh Ketua DPRD Limapuluh Kota Deni Asra, Kalapas Suliki Kamesworo, Anggota DPRD Limapuluh Kota Khairul Apit, unsur Forkopimda, para asisten, sejumlah Kepala Perangkat Daerah, beserta Forkopimca, niniak mamak, pemuka masyarakat serta warga Pandam Gadang.
Sekda Widya Putra saat membacakan sambutan Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Dt.Bandaro Rajo menyampaikan, kegiatan ini merupakan sarana bagi masyarakat dalam mengingat kembali nilai luhur sejarah perjuangan bangsa.
"Dengan mengenang dan mengingat kembali peristiwa gugurnya 9 syuhada yang dilaksanakan hari ini, dapat jadi inspirasi dan motivasi bagi generasi muda untuk meneruskan perjuangan mereka," katanya.
Dikatakan, peristiwa-peristiwa penting PDRI yang terjadi di Limapuluh Kota harus konsisten diperingati setiap tahunnya.
Lebih lanjut, ada 7 peristiwa bersejarah saat berjalannya PDRI sesuai dengan Perbup nomor 41 tahun 2018, diantaranya pada 19 Desember diperingati sebagai konsolidasi Komando, kemudian tanggal 22 Desember sebagai pengumuman kabinet PDRI, selanjutnya 10 Januari gugurnya 9 syuhada di Pandam Gadang serta peristiwa Situjuah yang diperingati setiap tanggal 15 Januari.
Ketua DPRD Limapuluh Kota Deni Asra mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Pandam Gadang yang telah bersemangat dan berjuang dalam memeriahkan peringatan gugurnya 9 syuhada yang gugur 74 tahun lalu.
"Ini menandakan masyarakat begitu menghargai para syuhada yang telah mengorbankan jiwanya demi keberlangsungan NKRI," ungkap Deni Asra. (MG)