"Kita kebetulan di ponpes MTI Canduang ada sebuah mata pelajaran ekstrakurikuler tentang jurnalistik yang diberi nama Justic. Jadi, niat kami membawa siswa belajar ke sini untuk pengembangan diri untuk penguatan materi jurnalis, terutama dalam membuat produk jurnalistik," kata pembina mata pelajaran JUSTIC
MTI Canduang Fitra Yadi, didampingi wakil kesiswaan, Zuryati Ilyas.
Mereka disambut Sekretaris Balai Wartawan Luak Limopuluah, Aking Romi Yunanda, disamping jurnalis yang merupakan anggota BW Luak Limopuluah. Semisal, Arief Wisa, Ben Pitopang, Arya Gusman, Edwardi, Robby Engles Yunesco, Debby Linmarta, Syafri Ario, Bambang Zulwadi, Yudi Yusra serta para wartawan senior seperti, Saiful Hadi (Datuak), Doddi Sastra, Nasrul Kenong dan Syamsir Wandi.
"Jurnalistik merupakan sebuah kegiatan mencari, mendapatkan, menyimpan, mengolah, menyajikan dan menyampaikan sebuah pemberitaan kepada publik. Para jurnalis profesional dalam mencari berita harus dibekali dengan kompetensi serta wajib bekerja sesuai kode etik jurnalistik," kata Aking Romi Yunanda, didampingi Dodi Sastra.
Dalam mencari berita, Tambah Dodi Sastra, seorang jurnalis profesional biasanya melakukan kroschek lapangan, mendokumentasikan hingga wawancara untuk memastikan kebenaran sebuah informasi, sebelum dimuat dalam bentuk berita untuk dikonsumsi publik.
"Seperti berita straight news (atau disebut juga berita langsung), indepth news (atau berita mendalam), opinion news (sebagai berita opini), interpretative news (sebagai berita interpretatif), dan investigation news (sebagai berita investigasi)," terangnya.
Selain itu Dodi juga memaparkan dasar dasar pembuatan sebuah berita yang layak untuk ditayangkan di media massa. Dimana dalam sebuah pemberitaan ada unsur-unsur yang harus dipenuhi, jika suatu saat ingin menjadi seorang wartawan atau jurnalis di sebuah media massa, baik media cetak, online maupun media elektronik lainnya.
"Dimana unsur unsur tersebut mencakupi 5 W+1 H. Sebab itu penting sekali dalam penyajian sebuah berita yang akurat, selain memilki narasumber yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan kebenaran informasi yang disampaikan. Kemudian ada proses penyaringan di dapur redaksi, apakah sebuah berita yang ditulis wartawan layak dipublikasi atau tidak," jelas Dodi.
Selain penyampaian materi, kegiatan study banding para siswa MTI Canduang ke BW Luak Limopuluah juga diisi dengan sesi tanya jawab terkait profesi wartawan dan pemberitaan. Para santri dan santriwati MTI Canduang juga terbilang aktif dan antusias bertanya terkait bagaimana metode pengolahan berita, pengalaman di lapangan serta sikap seorang wartawan.
Sementara itu, Fitra Yadi berterima kasih atas sambutan positif para awak media yang menerima kunjungan para santrinya ke Balai Wartawan Luak Limopuluah. Kedepan akan ada bentuk kerjasama lanjutan dengan organisasi BW Luak Limopuluah, terkait pengembangan mata pelajaran JUSTIC, yang merupakan salah satu mata pelajaran ekstrakurikuler di Ponpes MTI Canduang. (Flo)