Jambore Pertanian yang salah satu tujuannya untuk meningkatkan kinerja pembangunan pertanian ini akan diisi dengan berbagai kegiatan diantaranya temu wicara, temu usaha agribisnis, mimbar sarasehan, pameran, lomba asah terampil, lomba penyuluh, lomba tabulampot dan hiburan.
Selain itu, dari 14 stand yang mewakili dinas Pertanian dan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) kecamatan yang ada, juga menampilkan berbagai macam jenis hasil pertanian unggulan masyarakat seperti cabe, bawang, tomat, durian dan juga makanan olahan serta yang lainnya.
"Di sini nanti, seluruh kelompok tani akan bersama-sama menampilkan atau berkolaborasi dengan tamu-tamu dari luar dalam kegiatan Jambore ini," katanya.
Lebih jauh, Bupati Eka Putra juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi sektor pertanian di Tanah Datar, seperti erupsi Gunung Marapi dan banjir bandang yang merusak lahan pertanian. Namun, ia menegaskan bahwa semangat para petani tidak surut.
"Meskipun menghadapi bencana, semangat kami tetap bangkit, tetap eksis dan tangguh dalam menghadapi situasi apapun, sehingga hasil produksi pertanian tidak mengalami penurunan," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat Muhammad Abdul Majid Ikram sangat mengapresiasi digelarnya Jambore Pertanian di Tanah Datar.
"Jujur Saya baru pertama kali bertemu dengan pak Bupati Eka Putra, sebelumnya Saya cuma mendengar namanya saja karena sudah 4 kali berturut-turut berhasil membawa Tanah Datar menjadi yang terbaik dalam pengendalian inflasi daerah di wilayah Sumatera. Saya sangat apresiasi dengan kinerja dan kepemimpinan pak Bupati. Beliau ini adalah sosok pimpinan yang visioner dan inovatif, juga memiliki visi ke depan dan mampu mengatasi permasalahan yang terjadi di daerahnya," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar Sri Mulyani menjelaskan bahwa di Tanah Datar sektor pertanian adalah sektor strategis dengan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar 27,61%.
"Dari 10 program unggulan daerah, 4 diantaranya telah dilaksanakan di sektor pertanian meliputi layanan bajak gratis, asuransi usaha tani, peningkatan kuota pupuk bersubsidi, dan rehabilitasi jaringan irigasi," jelasnya.
Menurut Sri Mulyani, layanan bajak sawah gratis yang dilaksanakan pada tahun 2022 dan 2023 berhasil malampaui target yang sudah ditetapkan, sementara pada tahun 2024 ini sudah mencapai 62.14℅ dan ditargetkan pada bulan Oktober nanti sudah mencapai target 100℅.
Sementara untuk program Asuransi Usaha Tani dan Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau sejak dilaksanakan dari tahun 2022 sampai 2024 ini semuanya mencapai target 100℅.
Untuk rehabilitasi dan pembangunan irigasi tingkat usaha tani, pada tahun 2022 dan 2023 juga terealisasi sesuai target dan untuk tahun 2024 dari target 7 paket saat ini sedang dalam proses pengerjaan. (MG)