Dikesempatan tersebut Bupati Eka Putra sampaikan apresiasi dan terima kasih atas gerakan yang dilakukan oleh pemuda-pemudi Jambu atas keprihatinannya terhadap sampah di lingkungan nagari Tabek khususnya jorong Jambu.
"Ini suatu kejutan bagi kami pemerintah daerah, anak muda berani berinovasi untuk peduli dengan lingkungan, khususnya terhadap sampah di jorong Jambu, yang mana saat ini sangat banyak kafe dan rumah kost di nagari Tabek. Dengan mendirikan bank sampah "Dangau Saghok" di jadikan salah satu income untuk pemuda," katanya.
Dikatakan, dengan adanya inovasi ini tentunya pemerintah daerah tidak tinggal diam, dan ini akan ditindak lanjuti oleh dinas terkait untuk pengendalian sampah melalui bank sampah.
Ia, berpesan kepada para pemuda untuk tidak gampang menyerah.
"Memang ini tidak mudah, tentunya akan banyak kendala di lapangan, semoga kerja mulia ini menjadi ibadah," tukasnya.
Sementara itu Ketua Pengurus Bank Sampah Dangau Saghok Yuheldi sampaikan, yang melatarbelakangi berdirinya bank sampah ini bermula dari kegelisahan masyarakat atas banyaknya sampah yang berserakan di sepanjang aliran sungai.
"Dari kegelisahan itu, kami para pemuda bersama masyarakat mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan permasalahan ini. Dari situ maka kami buatlah bank sampah ini. Namun saat ini kami baru bisa menampung sampah kering, sementara untuk sampah basah kami belum memiliki alat untuk mengolahnya," katanya.
Yuheldi juga menyampaikan ucapan terima kasih, atas perhatian dan dukungan penuh dari pemerintahan nagari selama ini dan berharap ke depan Pemda melalui pak Bupati juga memberikan dukungannya.
"Terima kasih atas dukungan dari Wali Nagari, bahkan hari ini oleh Bupati Eka Putra. Ini menambah semangat bagi kami, untuk tetap melestarikan lingkungan bebas dari sampah," tutupnya. (MG)